Mimpi Terselubung Kaum Mileneal Atas Persoalan Sampah di Ende

Kelompok Anak Muda Claritian (AMC) yang Tergabung Dalam Forum Peduli Sampah Kota Ende, Maria Magdalena Fontaine Ekawati (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Ende, Savanaparadise.com,- Persoalan sampah di Kota Ende kian pelik dan rumit. Begitu banyak upaya dan cara dilakukan berbagai kalangan, namun keberadaan sampah masih  ada di mana-mana, bahkan sepertinya tak kemana-kemana.

Kondisi inilah yang memicu berbagai kelompok yang tergabung dalam Forum Peduli Sampah Kota Ende (FPSKE), seperti kelompok Anak Muda Claritian (AMC) melakukan gerakan sosial peduli sampah.

Bacaan Lainnya

Ternyata, mimpi mereka dari gerakan sosial peduli sampah adalah ingin mengembalikan citra Ende sebagai kota bersih dan indah. Sehingga sebelum bergabung di Forum Peduli Sampah Kota Ende, kaum mileneal yang semuanya adalah barisan Orang Muda Katolik (OMK) Kuasi Pu’u Rere ini secara mandiri bergerak melaksanakan kegiatan membersihkan sampah.

Gerakan sosial peduli sampah ini dilakukan AMC sebagai wujud keprihatinan atas sampah di Kota Ende yang kian hari kian bertambah.

Dengan bergabungnya di FPSKE Mereka berkeyakinan upaya penanganan sampah di Ende lebih terstruktur dan masif.

“Saya selaku perwakilan AMC Pu’u Rere sangat memberikan apresiasi atas hadir Forum Peduli Sampah Kota Ende (FPSKE). Kita sangat senang dengan keberadaan forum ini yang memiliki semangat yang sama dalam upaya penanganan sampah di kota Ende”, ucap Maria Magdalena Fontaine Ekawati (22) kepada Savanaparadise.com, Selasa (16/11/21).

Menurut Ekawati, sebelum forum ini hadir, AMC telah bergerak secara mandiri dari pihak gereja untuk membersihkan sampah di dalam wilayah Kota Ende .

“Kami sudah melakukan clean up (membersihkan-red) sampah disekitar Gereja Pu’u Rere, jl. WJ Yohanes, disekitar Woloweku, dan seputaran wilayah Uniflor”, terang Ekawati.

Dari sekian gerakan mandiri yang dilakukan oleh AMC, Ekawati berpandangan bahwa mengatasi masalah sampah yang ada di Kota Ende, tidak dapat dilakukan hanya beberapa kelompok, tapi perlu adanya kerjasama secara struktur.

Sehingga, dirinya merasa kehadiran forum ini dapat memberikan kontribusi besar untuk mempersatukan orang muda di Ende yang memiliki visi yang sama dalam mewujudkan Ende bersih.

“Bagi kita wadah ataupun forum yang sudah terbentuk ini sebagai mediator untuk menggerak seluruh orang muda yang ada di Ende ini, di mana sejak awal banyak bergerak secara mandiri, kemudian secara bersama-sama bekerja agar “Ende Bersih” bisa terwujud”, pungkasnya.

Berangkat dari pengalamanan sebelumnya Ekawati menyadari bahwa menyangkut persoalan sampah yang demikian kompleks disebabkan belum adanya kesadaran dari setiap orang bahwa masalah sampah adalah persoalan bersama.

Menurutnya kebanyakan masyarakat beranggapan urusan sampah merupakan tugas dan tanggungjawab pemerintah yang harus dikerjakan.

Pola pikir demikianlah, menurutnya dapat mengakibatkan rendahnya perhatian dan kesadaran masyarakat akan penting permasalahan sampah yang perlu diselesaikan bersama.

“Sebenarnya banyak dampak terjadi akibat sampah dibiarkan bertumpuk begitu saja, selain mengakibatkan banjir dengan lingkungan yang kurang bersih akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat itu sendiri”, jelas Ekawati.

Ekawati berharap dengan kahadiran forum ini mampu menggerak hati dan kesadaran masyarakat untuk lebih memiliki kepedulian terhadap keberdaan sampah yang ada di kota Ende.

Menurut dia dengan memperhatikan orang muda bergerak, kelompok distabilitas bergerak, semua komunitas bergerak, akhirnya semua sadar akan kebersihan lingkungan. Tidak hanya berharap satu pihak saja tapi kembali kepada diri sendiri.

Karena bagi Ekawati, Ende yang bersih bukan diawali dari pemerintah, bukan diawali dari siapa-siapa, tapi diawali dari kita sendiri, dari warga sendiri.

“Untuk semua orang muda yang ada di Ende, saya yakin semangat itu ada dalam diri kita, hanya kita belum berada pada lingkungan yang tepat atau kita bingung mengaplikasikannya, karenanya saya mendorong untuk kita bergabung dalam forum ini. Agar kita sama-sama bergerak untuk mencapai tujuan bersama yaitu Ende bersih”, Ajak Ekawati.

Dikesempatan yang sama, Ketua Forum Peduli Sampah Kota Ende, Ansel Kaise mengatakan pada hari ini teman-teman yang tergabung dalam Forum Peduli Sampah Kota Ende dengan tagline “Bersatu Untuk Ende Bersih, melakukan sebuah gerakan bersama untuk melaunching gerakan bersih sampah.

Ansel mengungkapkan kelompok tergabung dalam forum ini yakni, penyandang disabilitas Kabupaten Ende, rekan-rekan OMK kuasi Pu’u Rere, Wartawan peduli Sampah Kota Ende, Dinas DLH Kabupaten Ende, dan Sat Pol PP Kabupaten Ende.

Gerakan peduli sampah, kata Ansel di tandai dengan Launching Forum Peduli Sampah Kota Ende dan penandatanganan komitmen oleh Bupati dan seluruh elemen forum yang dilaksanakan di rumah jabatan Bupati Ende.

“Kami merasa terpanggil untuk membentuk forum ini, karena atas pantauan kami dilapangan bahwa sampah ini merupakan kendala klasik yang belum ditangani secara baik”, ujar Wartawan EkoraNTT ini.

Ansel menambahkan sampah ini bukan sekedar urusan pemerintah, tapi sampah seharusnya menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mengatasinya. Untuk itu, diharapakan gerakan ini bisa menjadi sebuah komitmen bersama.

Dirinya juga berharap gerakan ini hendaknya nanti menjadi edukasi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ende bahwa bicara sampah mulailah dari sendiri.

“Sebagai wujud komitmen kita, hari ini Pukul 16.00 Wita, Forum Peduli Sampah Kota Ende akan melakukan pembersihan sampah di Pasar Mbongawani. Dan ini adalah gerakan perdana yang dilakukan forum ini. Kami juga bersyuku atas kehadiran forum peduli sampah kota ende ini direspon secara baik oleh Bupati Ende”, timpal Ansel.

Sebagai bentuk dukungan, beber Ansel, Bupati tegaskan bahwa lauching gerakan bersih sampah seminggu sehari akan dilakukan secara besar-besaran pada awal Desember dan itu melibatkan seluruh stacholders, baik itu institusi pemerintah, TNI/Polri dan Masyarakat.

“Makanya saya mengajak kepada seluruh komponen untuk bergabung bersama dalam forum ini, baik teman-teman wartawan ataupun orang muda yang ada di Kota Ende ini”, tutupnya.

Sementara Bupati Ende, Djafar Achmad, dalam sambutan memberikan proficiat atas berdirinya Forum Peduli Sampah Kota Ende.

Menurut Bupati Djafar ini menandakan bahwa kita semakin sadar bahwa urusan sampah bukan saja tanggungjawab pemerintah melainkan tanggungjawab kita bersama.

“Kita juga akan melaunching gerakan seminggu sehari bersih sampah dengan melibatkan seluruh stacholders yan ada dan kegiatan ini akan kita laksanakan di awal Desember”, tegas Bupati.

Bupati juga mengajak kepada seluruh pihak untuk memliki kepedulian sama sehingga permasalahan sampah di Kabupaten Ende bisa diatasi secara baik.

“Saya mengajak kepada seluruh pihak yang tergabung dalam forum ini untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat  untuk tidak membuang sampah disembarang tempat”, Ajak Bupati Djafar.

Penulis: Chen Rasi

Pos terkait