Gubernur : Kalau Mau Maju Diperlukan Persaingan Usaha

- Jurnalis

Rabu, 1 Agustus 2012 - 04:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengatakan, dalam bisnis tentu diperlukan persaingan usaha yang kondusif. “Kalau mau maju diperlukan persaingan usaha, asal jangan sampai ada kartel,” tandas Gubernur saat tatap muka bersama jajaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dipimpin Ketua Dendy R. Sutrisno di ruang kerja Gubernur, Selasa (31/7).

Gubernur yang saat itu didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi NTT, Johana Lisaply, SH, M.Si, Kepala Bappeda Provinsi NTT, Ir. Wayan Darmawa, MT dan Kepala Biro Hukum Setda Provinsi NTT, Jhon Hawula, SH, M.Si lebih lanjut menjelaskan, harga barang – barang kebutuhan pokok yang ada di masyarakat sangat mahal dibandingkan dengan harga yang dijual di Surabaya. “Kita memang memerluka retail moderen tetapi jangan sampai menggilas retail tradisional. Karena itu, perlu pembinaan yang komprehensif dari pemerintah,” ungkap Gubernur.

Baca Juga :  Targetkan Pertumbuhan Kredit 11-12% di Tahun 2024, Ini Strategi BRI Tumbuh Berkelanjutan

Salah satu kebijakan strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi NTT, sebut Gubernur adalah Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah yang menghibahkan dana Rp 250 juta kepada masyarakat miskin yang ada di desa-desa. “Dengan dana tersebut masyarakat kita bisa mengakses pinjaman untuk modal usaha ekonomi produktif. Karena yang terjadi di daerah ini para petani dan peternak yang memelihara sapi tetapi ketika menjual harga sapi amat ditentukan oleh para pembeli. Para peternak kita tidak memiliki posisi tawar yang kuat untuk menentukan harga sapi milik mereka,” ucap Gubernur, memberi contoh.

Baca Juga :  Tumbuhkan Semangat Entrepreneurship Generasi Muda, BRI Kembali Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2024

Gubernur menjelaskan, pola pemberdayaan masyarakat yang juga telah dilaksanakan di Provinsi NTT adalah dengan terbentuknya koperasi. “Dengan koperasi posisi tawar masyarakat bisa kuat dan mereka tentu bisa bersaing. Di NTT koperasinya sudah sangat bagus,” papar Gubernur.

Di tempat yang sama Ketua KPPU Dendy R. Sutrisno mengharapkan Pemerintah Provinsi NTT dapat mendorong terciptanya berbagai regulasi yang mengatur tentang persaingan usaha. “KPPU prinsipnya tidak akan membuka pasar kalau pasarnya belum siap. Kami dorong agar pemerintah mengatur dulu kebijakannya. Mudah-mudahan ke depan di NTT lahir Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur dan membuka ruang bagi partisipasi masyarakat dalam persaingan usaha,” pintanya.(VG

Berita Terkait

Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah, BRI Akselerasi Penyaluran KPR FLPP
BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink, Catat Transaksi Rp1.145,22 Triliun
25 Ribu Pengunjung Padati Halal Indo 2025, BRI Hadirkan Solusi Finansial Digital
Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025
Hadirkan Solusi Keuangan Lengkap untuk Pelaku Usaha, BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Peduli Lingkungan
Porsi Transaksi Digital Capai 99,1% dari Total Transaksi, Nasabah Semakin Nyaman Gunakan Layanan Digital Banking BRI
Internet Kencang Smartfren Kini Bisa Dinikmati 21 Kabupaten-Kota di NTT
Berita ini 0 kali dibaca