Adonara, Savanaparadise.com,- Banjir bandang yang terjadi di Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4) subuh kemarin dipicu oleh hujan deras yang menguyur wilayah Adonara selama kurang lebih 8 jam. Dampak dari banjir ini tidak hanya menelan korban jiwa saja tetapi juga menyebabkan kerugian materil yang cukup besar.
Kerusakan yang diakibatkan banjir bandang seperti ditemukan pada ruas jalan yang menghubungkan Desa Horowura Kecamatan Adonara Tengah dengan Kelurahan Waiwerang Kecamatan Adonara Timur terputus akibat tergerus banjir.
Selain itu beberapa titik ruas jalan yang menghubungkan Desa Horowura Dan Waiwadan Adonara Barat pun putus dan tertimbun material yang dibawah banjir.
Dengan terputusnya akses jalan ini membuat sejumlah relawan dan para donatur yang ingin menyalurkan bantuan sangat kesulitan untuk mencapai titik bencana dan menjamah masyarakat yang terdampak banjir. Selain itu dengan akses jalan yang putus ini juga mengakibatkan harga sembako di Kecamatan Adonara Tengah melonjak cukup signifikan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media SP Harga beras 50 Kg yang tadinya Rp.500.000 per- karung kini melonjak hingga mencapai Rp.600.000 per-karung.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Flotim, Bung Yulius Ninu Badin ketika ditemui media saat menyalurkan bantuan bersama relawan GMNI Flotim mengatakan pemerintah harus segera mengambil tindakan memperbaiki akses jalan yang putus ini.
Karena mengingat Kecamatan Adonara Tengah merupakan salah satu dapur perekonomian masyarakat Adonara, jika akses jalan ini tidak segera diperbaiki kata Ketua GMNI Flotim ini maka tentu saja akan berdampak pada perekonomian masyarakat di Adonara Khususnya Masyarakat Kecamatan Adonara Tengah.
“Kita lihat saja beberapa hari pasca kejadian benjana ini pun, harga barang khususnya sembako di Kecamatan Adonara Tengah sangat melambung tinggi”, ujarnya
Menurutnya hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pengusaha.
“Pengusaha tidak boleh mengambil keuntungan di saat – saat seperti ini. Kita harus hadir memberikan sentuhan kasih kepada korban yang sedang berduka bukan malah mencari keuntungan diatas tangisan dan ratapan”, tegas Bung Jhesan sapaan akrapnya.
Ia mengatakan kami memperoleh informasih di lapangan bahwa masyarakat Desa Horowura juga suda mengambil inisiatif untuk menormalisasi ruas jalan yang putus tersebut secara manual sehingga bisa di akses.
Namun tentu saja tidak semua titik kerusakan bisa dinormalisasi oleh masyarakat karena kondisi jalan yang rusak parah.
Karena itu dengan tegas ia mengatakan pemerintah harus sigap mengatasi hal ini, bukan hanya korban saja yang harus diperhatikan namun mengenai persoalan ini juga harus segera di atasi karena ini berkaitan langsung dengan organ fital yang menjadi tulang punggung aktivitas keseharian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Senada dengan itu Sekertaris DPC GMNI Flotim Sarinah Maryanti Sarika Lewowrang atau biasa disapa Sarinah Wanti menambahkan kami sangat mengapresiasi tindakan dari masyarakat Desa Horowura yang telah mengambil inisiatif untuk memperbaiki kerusakan ruas jalan yang bisa mereka perbaiki dengan menggunakan peralatan seadanya.
“kami berharap pemerintah bisa segera menekan harga sembako yang melonjan dan segera menormalisasi ruas jalan yang rusak akibat bencana banjir tersebut agar masyarakat bisa beraktivitas secara normal kembali”. Pungkas Sarinah Wanti.
Penulis: Pangke Lelangwayan