Ekosistem dan Penguasaan Teknologi Kunci Keberhasilan Hilirisasi Industri

 

Jakarta, Savanapaeadise.com,- Pemerintah sedang berfokus mengembangkan hilirisasi industri untuk menciptakan nilai tambah dan menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur Umar mengatakan, hilirisasi industri membutuhkan investasi dalam jumlah besar. Sejalan dengan investasi, adopsi teknologi juga butuh berjalan beriringan.

“Investor bisa diajak untuk mengembangkan teknologi, kalau kita belum punya. Sebab, teknologi ini jadi kunci. Jadi nanti ada transfer teknologi agar anak bangsa bisa menguasai juga,” ujar Bobby dalam Indonesian Data Economic and Conference (IDE) Katadata 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (5/3).

Selama lima tahun terakhir, realisasi investasi hilirisasi di Indonesia terus meningkat. Bahkan pada 2023 realisasi investasi hilirisasi tembus sebesar Rp 375 triliun, di mana sektor mineral mendapat porsi terbesar, yakni Rp 216,8 triliun.

Adapun, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan, saat ini Freeport mendorong agar produk katoda tembaga yang dihasilkan pihaknya bisa dimanfaatkan lebih jauh oleh industri hilir. Di sisi lain dirinya juga menekankan pentingnya teknologi, penelitian, dan pengembangan produk dalam agenda hilirisasi.

“Ke depan, hasil tembaga dari Freeport seperti katoda tembaga ini akan dijadikan apa. Dalam hal ini teknologi dan riset harus berjalan optimal,” kata Tony dalam acara sama.

Managing Partner Mckinsey & Company Indonesia Khoon Tee Tan menuturkan, agar hilirisasi industri berhasil dan memberikan dampak optimal, perlu dikembangkan ekosistem hingga industri paling hilir. Tidak hanya berhenti di midstream industry.

Hilirisasi industri timah di Malaysia bisa menjadi contoh bagaimana strategi pengembangan industri dengan menggaet investor atraktif dari luar negeri. Pada kasus Malaysia, investor luar awalnya dilibatkan dalam membangun ekosistem, terutama dalam penguasaan teknologi.

“Malaysia mengajak investor dari Korea dan Jepang untuk membangun manufaktur elektronik dan listrik. Jadi, ekosistemnya sudah terbentuk terlebih dahulu,” kata Khoon.

Sementara itu, Direktur Finansial PT Unilever Indonesia Vivek Agarwal mengatakan, bahwa data berperan penting untuk memperluas cakupan bisnis, termasuk dalam agenda hilirisasi. Pemanfaatan data bisa dimulai dari data konsumen, namun dengan catatan tetap menjaga privasi dan kerahasiaan.

“Kebijakan dan aturan tentang data ini harus dijaga, meskipun data konsumen ini bisa dimanfaatkan untuk menjangkau pasar seperti sekarang,” kata Vivek.

IDE Katadata 2024 menampilkan format khusus yakni leadership roundtable forum dengan lima sesi berbeda yang mengangkat topik pangan, industri, digital, keuangan, dan energi. Masing-masing sesi digawangi oleh discussion leader yang berpengalaman di bidangnya.

Sejak diadakan pada 2019, forum ini berhasil menghadirkan pembicara berkualitas, di antaranya para menteri, pemimpin bisnis, dan pembicara internasional.(SP)

Pos terkait