Ende, Savanaparadise. Com, – Bupati Ende Yosef Benediktus Badeoda menguraikan data tentang seluruh aktivitas ekonomi selama masa turnamen Piala Gubernur Liga 4 El Tari Memorial CUP (ETMC) yang berlangsung di Ende. Data tersebut di peroleh berdasarkan hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ende.
Dari hasil data yang dipaparkan Bupati, total aktivitas ekonomi selama event ETMC di Ende diperkirakan sebesar Rp. 18,40 Miliar. Hal ini disampaikan Bupati Badeoda, dalam jumpa pers dengan sejumlah awak media di Lantai 2 Kantor Bupati Ende, Senin, (22/12/25).
Dikatakan, dari hasil analisis input-output tabel Provinsi NTT dari turnamen ETMC Ende 2025 memberikan efek multiplayer terhadap output ekonomi Provinsi NTT sebesar 25,78 miliar. Menurut Bupati, efek multiplayer terbesar terdistribusi ke output ke lapangan usaha kategori 1 (penyedia akomodasi dan makan minum) sebesar Rp. 6,28 Miliar.
“Jumlah penonton langsung di stadion Marilonga sebanyak 96,5 Ribu. Tiket ekonomi berhasil terjual sebesar Rp. 1,7 Miliar. Sedangkan VIP sebesar 358 Juta. Persentase penonton menurut kelompok umur paling banyak didominasi oleh kalangan pemuda pemudi dengan paling banyak usia 26 sampai 35 tahun”, ungkap Bupati.
Bupati mengatakan hasil kajian tersebut menggambarkan bahwa pesta sepak bola tidak sekedar pesta rakyat melainkan awal dari sebuah industri sepak bola, yang di mana dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.
Bupati menegaskan, dari hasil kajian ini juga dapat menjadi pengetahuan dan informasi bagi daerah ini supaya turnamen semacam harus terus dilaksanakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kita punya rencana akan dilakukan minimal 70 event, dibidang olahraga, dibidang seni budaya, dan dibidang ekonomi. Dan kita berharap dampak ekonomi kita bertumbuh dengan baik. Kita harapkan tahun 2026 indeks ekonomi kita akan meningkat dari ini 5,9 agar kita bisa mencapai ri atas 6”, kata Bupati.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Kabupaten Ende, Made Suntara menjelaskan analisis dampak ekonomi selama turnamen ETMC 2025 ini, selain menggunakan beberapa teori tetapi juga mengikuti panduan dari BPS Provinsi NTT dengan menngunakan 3 kajian analisis yakni, kajian analisis deskriptif, kajian struktural dan simulatif menggunakan tabel input-output (I-O), dan kajian analisis sentimen publik.
Menurutnya, selama pergelaran ETMC kurang lebih 1 bulan uang yang berputar dari pelaku ekonomi mencapai Rp. 18, 40 M.
“Nah, kuncinya di sini adalah multiplayer efek atau efek pengganda. Uang 18, 40 M itu tidak berhenti di situ. Ini memberikan dampak pengganda kepada 17 sektor pelaku ekonomi”, katanya.
Ia mengungkapkan, dengan menggunakan analisis input-ouput tabel Peovinsi NTT, total efek pengganda dari turnamen ETMC 2025 terhadap output ekonomi provinsi NTT mencapai sebesar 25,78 M.
Selain itu, dari turnamen ini pula, tambah dia, telah memberikan Nilai Tambah Bruto (NTB) sebesar 13,93:M untuk Provinsi NTT dan memberikan efe pengganda juga terhadap total kompenisasi tenaga kerja di level Provinsi NTT secara keseluruhan mencapai 5,47 M.
“Dengan kegiatan ETMC tentunya banyak menyebarkan tenaga kerja. jadi setiap uang dibelanjakan selama ETMC ini tidak inikamti 1 orang saja tapi berputar dan bergulir. Uang yang 18, 40 M itu memberikan dampak ekonomi bisa berkembang mencapai hampir 26 M atau total angkanya Rp. 25,78 M”, urai Kepala BPS Ende.
Di sisi lain, menurut dia, dari hasil kajian sentimen publik, sebagai besar masyarakat menyatakan kesan postif terhadap turnamen ETMC dengan kisaran 60-75 persen dan memberikan harapan bahwa ETMC ini sangat positif untuk menumbuhkan persepakbolaan serta berdampak pada masyarakat.
“Kami mengucapkan terima lasih, kedepan mungkin kita tidak bisa berdiri sendiri tapi harus berkolaborasi dengan semua pihak dalam membangun daerah ini”, ucapnya.
Penulis : Mateus Bheri/CR









