Buntut pemukulan Aktivis, Organisasi Cipayung Bakar Ban di Jalan El Tari

- Jurnalis

Rabu, 3 Desember 2014 - 11:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Para aktivis mahasiswa dari organisasi cipayung yakni GMKI, GMNI, HMI dan PMKRI melakukan aksi tutup jalan dan bakar ban di jalan protokol El Tari, Rabu, 03 Desember 2014. Tak hanya kelompok cipayung, Organisasi mahasiswa seperti senat Mahasiswa Universitas Kristen artha Wacana, Senat Mahasiswa Unika Widya Mandira kupang serta LMND.

Aksi ini merupakan buntut dari pemukulan aktivis mahasiswa serta pengrusakan Sekretariat mahasiswa PMKRI Kupang sehari sebelumnya.. Sebelumnya Senat mahasiswa Unika melakukan demontrasi Ke Mapolda NTT terkait kasus trafficing yang melibatkan salah satu anggota kepolisian Brigpol Rudi Soik.

Baca Juga :  Fransisco Lopez Kunjungi KBRI di Jerman, Perkenalkan Produk UMKM, Wisata hingga Undang Investor Masuk ke NTT 
Para aktivis mahasiswa dari organisasi cipayung yakni GMKI, GMNI, HMI dan PMKRI melakukan aksi tutup jalan dan bakar ban di jalan protokol El Tari, Rabu, 03 Desember 2014/ foto Elas Jawamara
Para aktivis mahasiswa dari organisasi cipayung yakni GMKI, GMNI, HMI dan PMKRI melakukan aksi tutup jalan dan bakar ban di jalan protokol El Tari, Rabu, 03 Desember 2014/ foto Elas Jawamara

Aksi bakar ban dan bolkir jalan ini sempat membuat arus lintas di jalan utama macet. Arus kendaraan akhirnya dialihkan ke jalur lainnya.
Para mahasiswa secara bergantian melakukan orasi. Dalam orasi, mereka mengutuk tindakan aparat kepolisian yang secara represif melakukan kekerasan kepada mahasiswa.

Bagi mereka, pemukulan oleh aparat kepolisian merupan repsentase dari orde baru serta merupakan tindakan bandit yang mencoreng citra kepolisian.
Aksi bakar ban dan blokir jalan ini merupakan rangka dari aksi lanjutan lannya. Sesuai rencana mahasiswa akan berdialog dengan DPRD NTT serta kapolda NTT, Endang Sunjaya guna meminta pertanggung jawaban pemukulan aktivis serta masalah trafficing yangdiduga melibatkan aparat kepolisian.

Baca Juga :  KKPK dan JPIT Selenggarakan Dengar Kesaksian Untuk Korban HAM 1965-2005

Aksi terus berlanjut dengan orasi dengan pengawalan oleh aparat Satuan Polisi pamong praja Provinsi NTT. tak tampak dalam aksi ini para aparat kepolisian yang berseragam resmi. Biasanya dalam aksi aparat kepolisian dengan seragam resmi berjubel untuk mengawasi aksi demontrasi.(SP)

Berita Terkait

SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Berita ini 5 kali dibaca