Agus Sistyo Beberkan Tiga Poin Utama Picu Pertumbuhan Ekonomi Di NTT

Kupang, Savanaparadise.com,- Kepala Bank Indonesia Wilayah NTT, Agus Sistyo Widjajati membeberkan tiga poin utama perkembangan ekonomi di NTT.

Namun sebelum Agus Sistyo menyampaikan hal itu, terlebih dahulu Ia memberikan apresiasi kepada Pj. Gubernur NTT, Andriko yang telah mengawal pertumbuhan ekonomi NTT sehingga mengalami peningkatan pada persentase 3,73 persen (yoy) pada tahun 2024 dibandingkan tahun tahun 2023 sebesar 3,47 persen.

Bacaan Lainnya

Adapun tiga poin utama picu pertumbuhan ekonomi di NTT yang dibeberkan Agus Sistyo pertama adalah Konsumsi. Menurutnya baik itu konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah keduanya masih menjadi kontributor utama yang dibarengi dengan peningkatan kinerja sektor-sektor lainnya yang mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat NTT terjaga dengan baik dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi di tengah berbagai keterbatasan saat ini.

“Perekonomian yang meningkat juga mendukung perbaikan daya beli. Lalu, peningkatan nilai tambah tersebut mendukung realisasi konsumsi masyarakat dan peningkatan tabungan, perbaikan daya beli juga diindikasikan dari kenaikan permintaan KPR dan KKB,” jelas Agus dalam kegiatan Duduk Ba Omong : Transformasi Ekonomi NTT yang Mandiri, Maju dan Berkelanjutan yang berlangsung di Aula El Tari Kupang pada Selasa (11/2/2025).

Kegiatan ini sendiri di gelar hasil kolaborasi antara Bank Indonesia (BI) wilayah NTT, Pemerintah Provinsi NTT dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) NTT dengan menghadirkan Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto sebagai keynote speech dan Gubernur Terpilih Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai Leader Insight.

Tiga narasumber pula dilibatkan dalam kegiatan tersebut yakni, Sugeng Santoso Staf Ahti Bidang Ekonomi Maritim Kernenko Pangan membawakan materi ‘Strategi Penguatan Produktivitas dan Arah Kebijakan Hilirisasi Sektor Pertanian dan Perikanan’,

Narasumber kedua adalah, Saleh Husein WKU Bidang Perindustrian KADIN dengan materi ‘Strategi Penguatan Iklim Investasi dan Dunia Usaha melalui Pengembangan Ekosistem dan Perluasan Pasar’ dan Dwinita Larasati Akademisi dan Praktisi Ekraf dengan materi ‘Strategi dan Desain Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif di NTT”.

Terlibat dalam kegiatan itu, Perwakilan Forkopimda Provinsi NTT, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemprov NTT dan peserta dari perwakilan Asosiasi, Pelaku Usaha, Perbankan, Industri Keuangan, Akademisi, ASN dan Mahasiswa.

Lebih lanjut, di poin kedua Agus Sistyo menyebutkan bahwa BI memprediksi pertumbuhan Perekonomian NTT tetap optimis ditahun 2025 dalam rentang kisaran 3,65 hingga 4,25 persen (yoy).

Prakiraan tersebut, bagi Dia didukung pula dengan laju inflasi tahun 2025 yang tetap terjaga dalam sasarannya. Agus Sistyo begitu optimis ditahun mendatang akan terjadi perbaikan pangan dan kondisi iklim yang lebih kondusif dalam investasi di sektor pariwisata dan energi serta kebijakan swasembada pangan yang menjadi pendorong ekonomi NTT.

Selain itu, kata Dia dengan adanya estafet kepemimpinan yang terjadi saat ini memberikan harapan baru, semangat yang lebih gigih, serta aksi nyata untuk transformasi ekonomi NTT.

“Ketiga, semua bisa diwujudkan apabila kita bersinergi dan berkolaborasi untuk perkembangan ekonomi NTT 5 tahun kedepan,” tambahnya.

Pj. Gubernur Andriko dalam materinya yang bertajuk NTT Bisa : Bisa Swasembada Pangan, Bisa Tangani Stunting, Bisa Hapuskan Miskin Ekstrim menyatakan NTT sebagai salah satu provinsi besar yang terdiri atas 609 pulau mempunyai potensi-potensi yang luar biasa.

“Tadi Kepala BI Wilayah NTT telah menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan 3,73 persen (yoy) tapi target nasional yaitu 5,2 persen, artinya kalau dibanding target nasional maka ini masih rendah. sedangkan tren realisasi investasi tahun 2021-2024 mengalami penurunan, Investasi masih didominasi yang berskala kecil sehingga dibutuhkan optimalisasi peran BUMD Kawasan Industri Bolok.”, Kata Andriko

Selanjutnya, Andriko menambahkan kemiskinan masih menjadi isu strategis karena masih berada di angka 19 persen, Ini kata Andriko diatas target penurunan kemiskinan nasional pada kisaran 7,0 persen sampai 8,0 persen.

Menurut Andriko kondisi inilah yang pekerjaan rumah rumah kita bersama untuk menurunkan jumlah kemiskinan yang sangat besar tersebut. Seandainya ini berhasil, lanjut Dia ini akan menjadi ladang berkah.

“Saat ini stunting yang sering saya sebut sebagai bencana kemanusiaan di NTT masih tinggi karena berada pada angka sekitar 37,9 persen. Ini artinya kita punya persoalan SDM di masa depan sehingga diperlukan gerakan penanganan stunting, miskin dan miskin ekstrim di Nusa Tenggara Timur,” urainya.

Menurutnya, untuk membangun Provinsi NTT dibutuhkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemanfaatan potensi-potensi yang telah tersedia.

Pj. Gubernur Andriko menjelaskan terdapat 5 potensi di Provinsi NTT untuk mendukung peningkatan PAD. Pertama adalah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ia memaparkan, NTT punya 1.305 potensi destinasi wisata alam, budaya dan minat khusus yang didukung oleh 10.803 pelaku usaha ekonomi kreatif dan 726 motif tenun ikat yang luar biasa sehingga ini merupakan salah satu penggerak ekonomi yang harus terus kita dorong.

Pada peringatan HUT NTT ke-66 tahun, kata Andriko, kita telah memperoleh rekor MURI kategori Parade Tenun Jenis dan Asal Daerah Terbanyak di Indonesia, selanjutnya tanggal 20 Desember sebagai Hari Bertenun dan kita sukses menggelar Parade Exotic Tenun NTT dengan tajuk “NTT Bertenun” yang diharapkan dapat menjadi event internasional kedepannya.

Potensi yang kedua menurut Andriko adalah sumber daya laut seperti rumput laut, garam, pembudidayaan lobster dan kerapu. “Saya yakin bahwa masa depan tangan kita ada di sektor kelautan dan perikanan,” sebutnya.

Ketiga menurutnya, ada di potensi pertanian melalui kontribusi swasembada pangan.

Ia menambahkan, sebelumnya pada Rabu (5/2/2025) bersama Gubernur terpilih, Kepala Daerah se- Provinsi NTT dan Forkopimda Provinsi NTT, kita telah menggelar pertemuan bersama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di Jakarta dalam rangka membahas pembangunan pertanian untuk swasembada pangan di NTT.

“Keempat, kita punya potensi energi baru terbarukan seperti potensi tenaga surya di Kabupaten Sumba Tengah, angin di Kabupaten TTS lalu panas bumi di Kabupaten Ngada dan yang terakhir adalah konektivitas antar pulau melalui Pembangunan infrastruktur untuk mendorong perekonomian di NTT,” jelas Pj. Andriko.

Sementara itu, Gubernur Terpilih Melki Laka Lena pada kesempatan yang sama menyampaikan dua gagasan yang akan diusungnya bersama Wakil Gubernur Terpilih Johni Asadoma untuk mendorong peningkatan pembangunan ekonomi di NTT.

Gagasan pertama yang disampaikannya yakni kedepan Melki dan Johni akan berfokus untuk menggerakkan hilirisasi non tambang di NTT.

Melki Laka Lena menegaskan sudah cukup kita keluarkan barang dari NTT ini dalam bentuk mentah, karenanya, kata Melki, kedepan perlu ada terobosan baru  yakni mengeluarkan produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi.

Dengan dukungan seluruh stakeholder, tambah Dia, nilai tambah dari produk di NTT ini bisa kita kembangkan dengan baik.

“Kita akan berfokus pada hilirisasi non tambang karena kita ingin mengembangkan sektor pertanian, Perkebunan, peternakan, perikanan termasuk pariwisata dan sebagainya itu harus ada nilai tambah bagi Provinsi NTT”, ujar mantan anggota DPR RI ini.

“Kedua, terkait dengan investasi, NTT ini perlu kita dorong agar investasi bertumbuh dengan baik melalui dua hal, yaitu pertama optimalkan yang sudah ada saat ini. Kemudian yang kedua membuka kantong-kantong investasi baru kita ini industri di NTT,” jelasnya. (FT/CR/SP)

Pos terkait