Desa Nubamado Di Lembata Jadi Sasaran Pembuangan Bangkai Babi ASF, Warga Resah

- Jurnalis

Minggu, 17 Januari 2021 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembata, Savanaparadise.com,- Virus African Swine Fever (ASF) yang merebak di Kabupaten Lembata, NTT terus meningkat. Kejadian ini membuat masyarakat Desa Nubamado Kecamatan Nubatukan atau lebih dikenal dengan Namaweka menjadi resah.

Pasalnya Desa ini berada persis dipinggir Kota Lewoleba sehingga menjadi sasaran bagi beberapa oknum untuk membuang bangkai babi yang terkena virus ASF.

“Jujur saja, kami resah karena Desa kami menjadi sasaran pembuangan bangkai babi virus (ASF), ujar salah seorang warga Desa Nubamdo, Jetas Wutun kepada wartawan, Minggu, (17/01/2021).

Lanjut Jetas, Apabila perilaku ini terus dibiarkan, maka tentunya akan berdampak buruk bagi peternak babi di desa kami. Wabah ini tidak hanya merugikan peternak tapi seluruh pelaku usaha yang berkaitan dengan ternak babi dari hulu ke hilir, Pungkasnya.

Baca Juga :  5 Peserta Ijtima Gowa di Ende Positif Rapid Test

Akibatnya, kata dia, kemungkinan besar akan menyebabkan krisis ekonomi dan bisa berdampak pada berbagai sektor lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq saat dihubung melalu via WhatsApp mengatakan bawah sesuai surat Sekda Lembata, diharapkan warga harus patuh dan tertib mengendalikan bangkai babi dan tidak boleh membuang disembarang tempat.

Lebih lanjut, Bung Kanis Tuaq juga menjelaskan bahwa, hingga sekarang belum ada vaksin yang tepat untuk untuk mengatasi laju penyebaran Virus ASF.

Menurutnya, selain karena belum ada vaksin, virus Demam Babi ini juga secara nasional terkonfirmasi sebagai virus baru di Indonesia.

Karena itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Propinsi serta Balai Besar Veteriner (BBvet) Denpasar Bali agar bisa menemukan vaksin yang tepat untuk pencegahan.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Pemprov NTT dan Balai Besar Veteriner (BBvet) Denpasar Bali supaya menemukan vaksin yang tepat dalam pencegahan”, Kata Bung Kanis.

Baca Juga :  Kolaborasi Antara Sang Mantan dan Bupati Aktif, Rencanakan Bangun Ende Bersama-sama

Ia juga menjelaskan bawah tugas Dinas Peternakan adalah mencegah dan menangani yang masih hidup kalau yang sudah mati pemerintah sudah menyiapkan lokasi khusus di sebelah Timur Pasar Lamahora (Lokasi Eks GOR) untuk penguburan massal bagi ternak babi yang sudah mati.

“Kalau yang buang sembarangan adalah tugasnya pimpinan wilayah Camat, Lurah dan Kepalah Desa untuk menyampaikan warganya”,Imbunnya.

Pangke LW mewakili Tokoh mudah Namaweka mengatakan Kami minta Pemerintah Kabupaten Lembata untuk cepat antisipasi hal ini dan lebih Serius lagi untuk memperketat pengawasan bila perlu Pemerintah membuka posko penjagaan dibeberapa titik strategis karena pembuangan babi secara sembarang ini dilakukan pada malam hari.

Sehinga, kata Pangke, apabila ada oknum yang sengaja membuang bangkai babi segera diproses dan ditidak tegas biar ada efek jerah, Kalau tidak segera diatasi akan berdampak pada ekonomi warga ke depan.

“Apalagi penyakit ini bersamaan dengan wabah pandemi covid-19,” ujar tokoh muda kelahiran Nubamado.

Penulis: Stefanus Beda Lelangwayan

Berita Terkait

Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
GMNI Ende Komit Tetap Menjadi Mitra Kritis Pemerintah Bukan Penonton Diam
Buka Kegiatan PPAB GMNI Angkatan Ke-31, Bupati Badeoda: Kalau Diajak Diskusi Saya Siap Kapan Saja
Polres Ende Bentangkan Peristiwa Dugaan Penganiayaan Warga Oleh Oknum Polisi
223 Kopdeskel di Ende Belum Terbit NIB, Punya NPWP Ada 202
Bupati Badeoda Launching Kopdes Merah Putih Pertama di Ende
Yayasan Caritas Gandeng Balai POM Ende Beri Edukasi Pada Difabel Soal Obat dan Makanan
Berita ini 2 kali dibaca