Yayasan Caritas Gandeng Balai POM Ende Beri Edukasi Pada Difabel Soal Obat dan Makanan

- Jurnalis

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Yayasan Caritas, Romo Siprianus Sadipun didampingi oleh Kepala Balai POM Ende, Eko Agus Budi Darmawan (Foto: Mateus Bheri/SP)

Direktur Yayasan Caritas, Romo Siprianus Sadipun didampingi oleh Kepala Balai POM Ende, Eko Agus Budi Darmawan (Foto: Mateus Bheri/SP)

Ende, Savanaparadise.com,- Yayasan Caritas menggandeng Balai POM Ende memberikan, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada kaum Difabel yang ada di Kabupaten Ende tentang obat dan makanan. Kegiatan KIE ini dilaksanakan di Aula Myau-Myau, pada Senin, (27/10/25).

Romo Sprianus Sadipun selaku Direktur Yayasan Caritas mengatakan pendampingan terhadap kelompok Difabel sangat perlu dilakukan, baik di tengah keluarga maupun komunitas tempat di mana kaum rentan berada.

Menurut hematnya, terkadang kaum Difabel ini selalu terpinggingkan, mendapat isolasi sosial dari lingkungan di mana tempat mereka berada bahkan kelompok ini begitu sulit, tidak mudah, dan tidak gampang mendapat pengakuan sosial.

Karena itu, kata dia, Yayasan Caritas merasa terpanggil untuk melakukan pendampingan dengan cara berusaha menampilkan kaum Difabel melalui berbagai kegiatan termasuk kegiatan yang pernah dijalankan yakni pentas seni budaya demi memperkenalkan mereka, keluar dari ketertutupan dan isolasi sosial sehingga mereka mandiri dalam hal tertentu.

Baca Juga :  Kemenag Ende Sosialisasi SE Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H

“Jadi kami sangat berterima kasih kepada Balai POM Ende yang telah menaru perhatian dalam hal memberi perlindungan kepada saudara-saudara yang rentan ini. Perlindungan ini penting suoaya mereka di cegah dari hal-hal yang tidak baik. Dan kalau bisa mereka di mampukan melakukan hal yang baik”, kata Romo Sipri Sadipun.

Romo Sipri Sadipun juga menyoroti soal sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Menurut pandangannya aturan hukum sebetulnya dibuat untuk mencegah yang tidak baik sekaligus memampukan orang lain untuk berbuat baik, bukan mengurangi orang lain untuk berbuat baik.

“Nah, repotnya negara hukum seperti di Indonesia, malahan hukum itu justru mengurangi orang untuk berbuat baik. Untuk itu, bagi mereka yang rentan, kaum Difabel ini, kami merasa ada ketidakadilan dan ketidakbenaran di sini”, tegasnya.

Dikatakan, mengasihani kaum Difabel bukan berarti melumpuhkan atau mematikan kretifitas mereka melainkan harus menghidupkan seluruh aspek kehidupan bagi kaum Difabel sehingga Yayasan Caritas hadir untuk memampukan mereka agar keluar dari isolasi sosial tersebut.

“Sekali lagi kami dari Yayasan Caritas mengucapkan terima kasih kepada Balai POM Ende karena telah memberi perlindungan sehingga para kaum Difabel ini tercegah dari hal yang tidak baik, baik yang dilakukan oleh mereka sendiri, maupun orang lain, ataupun mereka melakukannya untuk orang lain. Bagi Caritas kegiatan ini sangat penting agar membantu mereka dalam menjalankan usaha-usaha kecil”, kata Romo

Baca Juga :  Fabianus One Alisiono (Afa), Walk Out Dari Sidang Paripurna Rotasi AKD DPRD TTU

Kepala Balai POM Ende, Eko Agus Budi Darmawan, S.F, Apt, M. Pham menjelaskan, Balai POM Ende selain melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan, adapula kegiatan pengawasan lain yang dilakukan pihaknya yaitu pengawasan terhadap iklan, sosialisasi, pembinaan, dan pemberdayaan

Menurutnya, manakala dalam pengawasan tersebut pihaknya menemukan ada prodak-prodak yang kadaluarsa makanBalai POM akan memberikan peringatan.

“Jadi kegiatan semcam ini bukan satu jenis pemberdayaan tapi macam-macam kegiatan pemberdayaan seperti ada kegiatan stunting termasuk pengawasan terhadap kosmetik, obat tradisional, dan suplemen”, jelas Eko.

Eko mengatakan, pada intinya pemerintah tidak akan tinggal diam untuk mengawasi masyarakat dan salah upaya yang dilakukan pemerintah adalah melaksanakan memberikan perhatian dibidang pemberdayaan tanpa membedakan siapapun atau kelompok manapun.

“Kami akan terus berupaya agar tidak eksklusif melain inklusif, merangkul semuanya termasuk kelompok rentan”, ujar Eko.

Penulis : Mateus Bheri/CR

Berita Terkait

30 Pemain Perse Ende Siap Berlaga Pada ETMC 2025
Bupati Badeoda: Soal Reformasi Birokrasi Sistem Merit KitaTidak Jalan
Bupati Badeoda Lantik Heri Gani Jadi Dirut Perumda Air Minum Tirta Kelimutu Ende
Ahmad Yohan : Jaga lingkungan jadi benteng utama hadapi bencana di Flores Timur 
Ahmad Yohan: Menanam Pohon Budaya dalam Keluarga dan Masyarakat
Daniel Turot Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Ende Pada RUAC
Bupati Ende Instruksikan ke BKPSDM Agar ASN Yang Malas Masuk Kantor Segera Diberhentikan
Pemkab Ende Tahun 2026 Akan Terima Dana Transfer Pusat Hanya 981 M, Sebelumnya 1,2 T
Berita ini 25 kali dibaca