Kupang, savanaparadise.com,- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol Drs. I Ketut Untung Yoga Ana, kepada wartawan mengatakan, tugas polisi dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT putaran adalah untuk menjaga keamanan. Bukan menghitung suara Pilgub NTT.
“ Tugas polisi dalam konteks pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT putaran II adalah untuk menjaga keamanan. Bukan menghitung suara Pilgub NTT”, ujar Untung Yoga, kepada wartawan, jumad/24/05, di Kupang.
Dikatakan Untung Yoga , bahwa tugas polisi adalah pengamanan bukan mengambil alih kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT.
“Jikalau ditemukan ada anggota saya yang membocorkan atau menyampaikan data perolehan suara dari kedua pasangan calon Gubernur dan wakil gubernur NTT, Frans Lebu Raya- Benediktus A Litelnoni atau paket Frenly atau pasangan Esthon – Paul, pada putaran kedua itu, tolong segera sampaikan saya”, tegas Untung Yoga.
Perbuatan oknum anggota tersebut kata Untung Yoga akan di tindak tegas dengan memberikan sanksi berat.
Sebab untuk urusan pemilihan umum itu, kata Ketut Untung Yoga Ana,adalah domain dari KPUD NTT sebagai Lembaga resmi yang mempunyai kewenangan penuh penyelenggara yakni mendata, menghitung dan menyampaikan kepublik hasil pemilihan umum termasuk pilgub NTT putaran kedua pada Kamis (23/5).
Untung Yoga menambahkan, Kalau Isu yang berkembang di masyarakat bahwa sudah ada pasangan telah menang dengan mendapat data suara dari Polda NTT, itu tidak benar. “Saya mengharap agar masyarakat NTT tetap tenang dan menunggu hasil perhitungan suara melalui KPU NTT,” tegas Untung Yoga . (SP)