Tagu Dedo Bangun Ekonomi Maritim dan Pariwisata NTT Sebagai Leading Sector

Penanaman Anakan Cendana di Kabupaten Sumba Timur oleh Daniel Tagu Dedo.

Kupang, Savanaparadise.com,- Daniel Tagu Dedo sudah menyiapkan Master Plan untuk pembangunan Provinsi NTT jika dipercaya oleh rakyat menjadi Gubernur NTT. Master Plan ini merupakan rujukan kerja sistematis untuk membawa NTT keluar dari garis kemiskinan.

Pembanguan Ekonomi Maritim dan Pariwisata sebagai Leading sektor, hal ini kata Tagu Dedo akan menjadi lokomotif utama untuk melangkah lebih cepat untuk NTT yang Mandiri, Maju dan Bermartabat.

Bacaan Lainnya

Tagu Dedo menjabarkan 14 komoditi dan bisnis UNGGULAN NTT, sektor ekonomi Maritim seperti rumput laut, garam, Perikanan tangkap dan budidaya kelautan lainnya serta pariwisata memiliki nilai kapitalisasi ekonomi terbesar, bahkan dapat menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar yaitu Rp 8,7Trilliun selama 5 tahun pertama.

Sektor ekonomi lainnya seperti PERTANIAN, PETERNAKAN dan PERKEBUNAN serta KERAJINAN RAKYAT akan menjadi Kelompok Sektor KEDUA untuk menopang pertumbuhan ekonomi NTT 2019,2020 sd 2023 ditargetkan akan mencapai 7% sd 10%, jelas Tagu Dedo kepada SP, Rabu, 28/06.

Beberapa proyek besar yang akan memicu pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah proyek SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang ditargetkan membutuhkan Investasi Rp 3,8 Trilliun, Industri Perikanan & Rumput Laut berbasis DESA MINA BAHARI yang terintegrasi diperkirakan akan menarik Investasi Rp 1,5Trilliun.

Prototype Sea Water Reverse Osmosis

Lebih lanjut dijelaskannya proyek Transformasi Ekonomi Desa yang ditargetkan minimal akan Menghasilkan 100 Desa per tahun keluar dari kemiskinan, karena menghasilkan produk-produk yang mendukung sektor pariwisata dan industrialisasi berbasis komoditi lokal yang memiliki potensi perdagangan antar pulau dan eksport.

Selain itu Rehabilitasi destinasi wisata dan membangun hub Pariwisata baru serta Infrastructure pendukung termasuk airport international dengan target daya serap investasi mencapai Rp 17,5 Trilliun.(copyrightDTDmediacentre)

Pos terkait