Tambolaka, Savanaparadise.com,- Jemaat Gereja Kristen Sumba (GKS) Wee Rame di Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), akhirnya dapat melaksanakan ibadah dengan lebih layak setelah menerima bantuan gereja portable dari tokoh Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta, Simon Petrus Kamlasi (SPK).
Selama bertahun-tahun, jemaat GKS Wee Rame menjalankan aktivitas ibadah dan pelayanan rohani dengan fasilitas yang sangat terbatas karena belum memiliki gedung gereja permanen. Kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat jemaat untuk tetap beribadah secara rutin.
Bantuan gereja portable yang diberikan SPK menjadi solusi sementara sekaligus jawaban atas kebutuhan mendesak jemaat di wilayah pedalaman Sumba Barat Daya.
“Saya berharap gereja portable ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung ibadah dan pelayanan Jemaat GKS Wee Rame. Ini merupakan bagian dari komitmen saya untuk ikut memperkuat kehidupan rohani masyarakat Nusa Tenggara Timur,” ujar Simon Petrus Kamlasi kepada Savanaparadise.com, Selasa, 23/12/2025.
Kehadiran gereja portable ini diharapkan dapat menunjang kelancaran ibadah mingguan, persekutuan jemaat, serta berbagai kegiatan pelayanan gerejawi lainnya. Dengan fasilitas yang lebih memadai, jemaat dapat beribadah dengan lebih nyaman, tertib, dan penuh kekhusyukan.
Jemaat GKS Wee Rame menyambut bantuan tersebut dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Bagi mereka, gereja portable ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi juga simbol perhatian dan kepedulian terhadap pertumbuhan iman jemaat di daerah terpencil.
Simon Petrus Kamlasi dikenal sebagai salah satu tokoh NTT yang konsisten memberikan perhatian pada pembangunan rumah ibadat lintas denominasi. Bantuan gereja portable bagi Jemaat GKS Wee Rame menambah daftar kontribusi SPK dalam mendukung kehidupan beriman masyarakat NTT.
Sebelumnya, SPK juga telah menyalurkan bantuan kapela portable di sejumlah wilayah daratan Flores, di antaranya Manggarai Barat, Flores Timur, dan Lembata. Upaya tersebut dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap penguatan kehidupan rohani masyarakat, khususnya di daerah yang masih minim sarana ibadah.***
Penulis : Tim Redaksi (DD)










