Presidium GMNI : Maraknya Aksi Kekerasan Dan Terorisme Karena Memudarnya Wawasan Nusantara

- Jurnalis

Rabu, 7 Agustus 2013 - 08:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, Savanaparadise.com,- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menilai maraknya aksi kekerasan dan terrorisme yang terjadi di indonesia akhir-akhir ini karena memudarnya pemahaman wawasan nusantara di antara anak bangsa.

“Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan geoografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaanya, Wawasan Nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional”, kata Anggota Presidium GMNI, Wempy Hadir, dalam surat elektroniknya kepada Savanaparadise.com, selasa, 06/08, dikupang.

Baca Juga :  Tugas Menjaga Kerukunan Umat Beragama Adalah Tugas Semua Komponen

Menurutnya Salah satu aspek dalam wawasan nusantara adalah soal falsafah Pancasila. Dalam Falsafah Pancasila terdapat nilai-nilai luhur yg seharusnya terus dijaga. Nilai-nilai tersebut adalah penerapan HAM, seperti pemberian kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.

Namun, kata Wempy, kondisi ini terus diusik oleh kelompok terus mengganggu keharmonisan bangsa Indonesia seperti yang terjadi di salah satu Vihara di Jakarta beberapa hari yang lalu. Nilai lain adalah soal Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu. Kondisi ini terus diperparah dengan sikap individualisme yang berkembang pada pada kelompok elit.

“ Nilai yang lain adalah soal musyarawah untuk mencapai mufakat. Ini merupakan nilai yang selalu didengungkan oleh the founding father kita Soekarno. Dalam prakteknya hari ini mengalami pergeseran yg cukup serius. Sehingga yang terjadi muncul kebijakan yang tidak pro terhadap kepentingan publik”, paparnya.

Baca Juga :  Julie Laiskodat Fasilitasi Siswa SMKN Bikomi Selatan Terima Vaksin Sebagai Prasyarat Magang

Dengan adanya kondisi tersebut di atas kata Wempy, maka kader muda GMNI selaku generasi penerus bangsa harus mereaktulisasi nilai-nilai luhur yang sudah digalih oleh pendiri bangsa kita. Walaupun begitu besar tantangan yang hadapi, sebab hal tersebut memang sudah pernah disampaikan oleh proklamator RI bapak Soekarno bahwa “Perjuanganku lebih mudah, tetapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.

“ Pemuda sudah saatnya untuk menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai moomentum yang terjadi ke depan. Jika tidak, maka kita akan digilas waktu yang terus bergulir ”, pungkasnya.(*/SP)

Berita Terkait

Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Rapat Dinas DKP Gagal Total,Nelayan dan Pelapak PPI Oeba Ogah Hadir
DPRD NTT Bantah Intervensi Kenaikan Tarif, Komisi II “Sidang” Kadis DKP Soal Polemik Pergub
Berita ini 1 kali dibaca