Kupang, Savanaparadise.com,-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Nusa Tenggara Timur akan menggelar seminar dengan tema “Pancasila Ideologi Dasar Negara dan Fenomena Implementasi,” di Kampus Universitas Katolik Widia Mandira (Unwira) Kupang, Sabtu (4/6) nanti.
“Seminar itu dilaksanakan atas kerjasama PDIP NTT dan Unwira Kupang. Seminar akan dilakukan pada tanggal Sabtu, 04/06. Dengan mengevaluasi perjalanan sejarah bangsa, Pancasila belum didaraskan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Wakil Ketua DPD PDIP NTT Gusty Beribe, Kamis (2/6).
Salah satu alasan digelarnya seminar itu karena Pancasila belum dibawah ke working ideologi bangsa. Oleh karena itu, melalui seminar itu akan dikaji lebih dalam karena berkaitan dengan momentum hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Gusty mengisahkan dalam sejarah bangsa ini, NTT adalah tempat dicetuskan Pancasila yakni di Ende oleh Bung Karno. Atas dasar itulah, sebagai warga NTT harus menemukan gagasan dalam kaitan dengan lahirnya Pancasila itu. “Melalui kegiatan seminar itu akan muncul gagasan dan program yang berpihak pada rakyat,” kata Gusty.
Gusty mengatakan, PDIP memilih Kampus Unwira sebagai tempat diselenggarakannya seminar karena Unwira dikenang sebagai basis gerakan bangkitnya reformasi tahun 1998. Semangat reformasi itu harus tumbuh agar ideologi Pancasila harus membumi.
Dia menjelaskan, seminar itu tidak bermakna politis, namun karena demokrasi harus berdiri di dalam ruang publik maka tidak salah PDIP bekerja sama dengan Kampus Unwira untuk menyelenggarakan seminar tersebut.
Koordinator Pelaksana Kegiatan yang juga Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahah Rodriques Servatius menambahkan diakhir reformasi ini banyak carut-marut karena belum ditemukan intisari dari ideologi Pancasila.
Karena itu, melalui seminar tersebut akan ada gagasan dan ide-ide cemerlang yang dihasilkan dalam kaitan dengan Pancasila. “Diakhir reformasi ini banyak carut-marutnya karena belum ditemukan intisari dari ideologi Pancasila,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Max Ladjab menyebutkan peserta seminar berjumlah 250 orang dari kalangan guru-guru pengajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), mahasiswa, dan juga pelajar SMA.(SP)