Jakarta, Savanaparadise.com,- Satu lagi anggota DPR RI asal NTT yang memegang ketua komisi di senayan. Dia adalah Laorens Bahang Dama, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Lorens resmi duduk di Komisi V sejak 11 Februari 2013 lalu dan dipercaya sebagai Ketua Komisi. Ia mengantikan Dra. Yasti Soepredjo Mokogow. Penunjukan Bahang Dama yang sebelumnya berada do Komisi XI ini dilakukan melalui SK Fraksi PAN No. 01.16/K-S/FPAN/DPR RI/II/2013 tertanggal 8 Februari 2013 yang ditujukan kepada Ketua DPR RI. SK tersebut ditandatangani Ketua Fraksi PAN Ir. H. Tjatur Sapto Edy, MT dan Sekretaris Fraksi Ir. H. Teguh Jawarno, M. Si.
Anggota DPR RI Lorens Bahang Dama yang dihubungi dari Kupang, Sabtu membenarkan penunjukan dirinya untuk memimpin fraksi yang membidangi PU, Perhubungan, Perumahan dan Daerah Tertinggal tersebut.
“Iya SK-nya saya sudah dapat dari Fraksi PAN dan saya sudah duduk di komisi V sejak tanggal 11 Februari 2013 lalu,”ungkap anggota DPR RI dari Dapil NTT I, Flores, Lembata dan Alor ini.
Dikatakan, penunjukan dirinya untuk berpindah komisi dari Komisi XI menjadi Ketua Komisi V dilakukan berdasarkan rapat Fraksi PAN yang digelar pada tanggal 10 Januari 2013 lalu.
Penunjukan dirinya sebagai Ketua Komisi oleh fraksinya merupakan kehormatan besar yang diberikan kepadanya sebagai putra NTT. Untuk itu, lanjutnya, pihaknya akan menjalankan kepercayaan tersebut dengan penuh tanggungjawab. “Ini merupakan kepercayaan bagi saya sebagai orang NTT dan saya akan jalankan ini sebagai sebuah tanggungjawab,”demikian kata Laurens seraya menambahkan bahwa pelantikan dirinya sebagai Ketua Komisi V direncakan akan dilaksanakan Senin (18/2).
Menjawab pertanyaan soal kaitan komisinya dengan persoalan pembangunan di NTT, Laurens mengatakan, sebagai putra NTT tentunya akan memberikan perhatian khusus terhadap NTT, terutama di bidang pembangunan infrastruktur. Dari 21 kabupaten/kota yang ada di NTT, 20 kabupaten dikategorikan sebagai daerah tertinggal. Dirinya sebagai ketua komisi yang membidangi daerah tertinggal tentunya akan memberikan perhatian terhadap NTT.
Terkait dengan infrastruktur jalan di NTT, menurut Lorens lagi, berdasarkan data Tahun 2012 yang dimilikinya, jalan Provinsi yang ada di NTT mencapai 1.700 kilometer lebih. Dari total itu, sekitar 60 persen dalam kondisi buruk dan sekitar 40 persen dalam kondisi baik, sedangkan jumlah jalan rusak yang paling banyak adalah status jalan kabupaten. Demikian pun konektifitas transportasi di sektor perairan yang hingga kini revitalisasinya belum begitu maksimal sebagai propinsi kepulauan. “Ini faktor vital infrastruktur yang saling berkelindan dengan persoalan ekonomi di NTT,”jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, lanjut fungsionaris DPP PAN ini, diperlukan semangat membangun dan percepatan pembangunan di NTT yang memiliki responsif dan sensitif terhadap potensi atau sumber daya ekonomi lokal yang ada. “Demikian pun faktor geoekonomi NTT yang merupakan propinsi kepulauan, menjadi salah satu indikasi penting dari orientasi pembangunan,”ungkapnya.
Kedua potensi yang dimiliki NTT yakni, potensi lokal dan geo ekonomi, harus menjadi titik langkah dari konstruksi paradigma pembangunan NTT. “Dari sinilah pembangunan dimulai. Dengan demikian, setiap 1 persen pembangunan, harus memiliki thrust atau daya dorong terhadap pertumbuhan kesejahteraan secara terukur,”demikian kata Laurens lagi. Urgensi pembangunan demikianlah yang terus dicari bentuknya. Bukan kerja pencitraan atau klaim kesuksesan on the paper semata. Sebagai wujud keseriusan, mari kita lihat, apakah proses pembangunan yang saat ini tengah berjalan di NTT berkorelasi positif dengan indeks kesejahteraan masyarakat NTT,”sambnungnya sedikit bertanya.
Sebagai wakil rakyat yang sebelumnya berada di Komisi XI, Laurens sangat mengetahui besaran dana pemerintah pusat untuk NTT. Dikatakan dana perimbangan pusat dan pemerintah daerah yang selama ini digulirkan paling tidak, sedikit banyak dapat me-reforce infrastruktur yang ada di NTT. “Dan yang pasti, perbaikan infrastruktur dasar yang berkaitan dengan aksesibilitas ekonomi itu, berkorelasi postif juga dengan perbaikan nasib masyarakat NTT. Jika tidak, maka itu merupakan kegagalan pembangunan,”katanya. Sebagai anggota DPR RI yang mewakili masyarakat NTT, Laurens berjanji akan berjuang untuk memajukan infrastruktur di NTT,”demikian janjinya(*/SP)