Gerakan Anti Politisi Busuk Kembali Geruduk KPU NTT

Kupang, Savanaparadise.com,- Forum Gerakan Anti Politisi Busuk kembali melakukan aksi demontrasi di kantor KPUD NTT, Selasa , 25/06. Kedatangan mereka di kawal oleh aparat kepolisian dari Polres Kupang Kota. Massa ini datang dengan konvoi kendaraan pick up, dump truck serta beberapa kendaraan roda dua.

Di depan kantor KPUD NTT yang beralamat di jalan Polisi Militer ini, massa Forum Anti Politisi Busuk ber orasi dan membentangkan beberapa spanduk. Beberapa menit kemudian Massa berusaha memaksa masuk ke dalam gedung KPU untuk menemui para anggota KPU NTT.

Salah satu staf KPU, Joseph Pardiaman akhirnya menemui para pendemo di pintu gerbang masuk. Kepada pendemo Pardiman menjelaskan bahwa ketua KPU, Jhon Depa bersama komisioner KPU lainnya sedang tidak berada di tempat.

“ Pak ketua KPU dan anggota lainnya tidak ada ditempat. Mereka sedang berada di Jakarta terkait tugas melakukan konsultasi tentang Pilgub NTT “, jelas Pardiman.

Penjelasan Pardiman ini tak membuat pendemo percaya. Melalui koordinator aksi, Jan Pieter Windy, meragukan penjelasan Pardiman. Massa tetap ngotot bahwa anggota KPU sedang bersembunyi dalam ruangan. Mereka meminta kepada Pardiman untuk mengijinkan seluruh massa untuk masuk ke dalam ke gedung. Pardiman kembali menjelaskan bahwa anggota KPU tidak berada di tempat dan meminta massa untuk mempercayai penjelasannya.

Penjelasan Pardiman makin menyulut emosi para pendemo. Beruntung karena kesigapan aparat kepolisian massa akhirnya bisa di tenangkan.

“, Kami utusan rakyat, jadi kami punya hak untuk masuk ke dalam gedung KPUD NTT”, teriak Jan Pieter Windy.

Setelah bernegosiasi dengan aparat kepolisian, massa akhirnya di perbolehkan masuk secarah bergantian.

Sambil ber orasi para pendemo memeriksa seluruh ruangan KPU untuk memastikan bahwa para anggota KPU memang sedang tidak berada di tempat. bahkan para pendemo meminta salinan bukti Surat Tugas dan SPPD para anggota Kpu untuk di jadikan bukti. Puas melakukan sidak, para pendemo yang masuk secara bergantian akhir kembali ke depan gedung sambil terus berorasi.

Dalam orasinya, Jan pieter Windy, menuntut KPUD NTT untuk menuntaskan pelanggaran-pelanggaran Pilkada NTT secepatnya. Menurut Windy, ada kasus money politic, perubahan C1 KWK, , intimidasi dan dagang politik.

“ Pelanggaran-pelanggaran tersebut telah mencemari proses demokrasi dalam pemilu kada Gubernur dan wakil Gubernur”, teriaknya dalam orasi.(ILA/SP)

Pos terkait