Gaji Belum Di Bayar, 26 ABK Ancam Sandera KMP Ile Boleng , Sirung dan Pulau Sabu

Kupang, Savanaparadise.com,- 26 Anak Buah Kapal (ABK) KMP Ile Boleng dan KMP Sirung dan Pulau Sabu mengancam akan menyandera kapal yang rencananya akan di docking oleh pihak PT Flobamor sebagai pengelola. Ancaman ini dilakukan lantaran belum dibayarkan gaji selama enam Bulan dengan Gaji 2.500.000 dan uang makan mereka selama 6 bulan.

“Hak kami harus dibayar dulu, jika tidak, maka kami akan tahan kapal itu sampai gaji kami dibayar,” kata Koordianator ABK KMP Ile Boleng, AGustinus Beny, biasa di sapa Gusti kepada SavanaParadise.com, di Kupang, Rabu, (6/8/2014) siang.

Gusty, mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan pagi tadi bertujuan untuk menanyakan hak mereka, yakni gaji dan uang makan yang belum dibayar sejak bulan November 2013, dijanjikan bulan Februari hingga bulan Agustus. Awalnya direktur menjanjikan akan membayar semua pada akhir Juni lalu, namun sampai saat ini belum terealisasi.

Gusty mengungkapkan masing-masing ABK baru dibayar uang sebesar Rp 500.000. “Kami minta Dirut PT Flobamor tegas mengambil kebijakan, jika memang tidak mampu bayar, PHK saja sehingga kami mencari kerja di tempat lain,” kata Gusty.

Hal senada juga dikatakan Nahkoda KMP Sirung, Inyo. Dia bersama kru kapal yang dinahkodainya juga ikut menemui direktur PT Flobamor. Mereka menuntut uang makan setiap hari per orang Rp 90.000, ditambah dengan gaji bulanan yang belum dibayarkan selama 6 bulan.

Dia mengatakan bahwa KMP Sirung dan KMP Ile Boleng, Pulau Sabu adalah kapal milik Pemerintah Daerah NTT dibawah bendera PT Flobamor, sehingga ketiga kapal itu mendapat dana talangan dan subsidi tetap dari pemerintah pusat melalui Departemen Perhubungan.

Sementara itu, Direktur PT Flobamor, Ir. Agus Ismail, mengatakan kepada mereka bahwa ketiga kapal itu mendapat kontrak subsidi dari Satker Dinas Perhubungan Provinsi NTT sebesar Rp 1,2 M setiap bulan. Namun karena ada keterlambatan subsidi dari satker maka pembayaran gaji dan uang makan ABK ikut terlambat dibayarkan. Selain itu keterlambatan karena dipengaruhi pendapatan kapal yang hanya sedikit.

Untuk diketahui bahwa subsidi yang disiapkan pemerintah pusat sudah sesuai ketentuan yang berlaku. Seperti biaya gaji, uang makan ABK, BBM dan biaya docking sudah dianggarkan. Pihak pengelolah hanya melakukan operasional saja. Selain itu keuntungan perusahaan juga sudah dianggarkan.

Untuk tahun anggaran 2014 Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 23 Miliar untuk tiga unit kapal antara lain KMP, Ile Boleng, KPM Pulau Sabu dan KMP Cirung. Saat ini proses tender sementara berjalan dan pelaksanaan menyelesaikan administrasi agak terlambat karena surat-surat perusahaan habis masa berlaku.

“Untuk pembanyaran pelaksanaan pekerjaan kapal tersebut akan dibayarkan kepada operator 100 persen sesuai volume pekerjaan pihak ketiga, kapal tersebut yang di kelolah PT Flobamor. Kami sesalkan hak-hak ABK yang tidak dibayar oleh manajemen perusahaan itu,” kata inyo

Oleh karena itu pihak PT. Flobamora menjajikan akan membayar hak mereka pada jam 10 malam supaya jangan di ketahuan para wartawa, kalau di bayar sekarang wartawan akan tau dengan kebohongan direktur PT. Flobamora Agus Ismail, “tutur Inyo.(Shemard)

Pos terkait