Waingapu, Savanaparadise.com,- Kunjungan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie (ARB) ke empat Kabupaten di Pulau Sumba selama dua hari (04-05/02) memang sudah berakhir. Namun kunjungan ARB tersebut masih menyisahkan cerita miring. Kunjungan yang mestinya mengesankan ini tercoreng akibat ketidak tahuan soal adat istiadat setempat oleh seorang pengurus Teras DPD I Golkar NTT, Muhamad Ansor.
Awalnya kunjungan ARB yang ditemani isterinya, Tatty Murnitriati Bakrie,dan menantunya, Nia Ramadhani ke sanggar tenun Kaburu, Kallu, yang disambut sukacita dan antusias warga ternyata juga diwarnai dengan suasana yang sedikit memanas.
Pasalnya sempat terjadi adu argumen yang dipicu kekesalan Diki Takanjanji alias Ama Tukang, pemilik rumah yang menjadi lokasi sanggar pada sikap Muhamad Ansor, selaku anggota team Setyo Novanto (dilihat dari seragamnya, -red).
Ama Tukang dengan nada keras menyatakan pada Ansor, yang beraktifitas layaknya protokol pejabat eksekutif untuk tidak menyepelekan tatacara dan adat istiadat orang Sumba, khususnya warga di Kampung Kaburu, Kallu.
Ama Tukang nampak sangat kesal dan tidak terima pernyataan Ansor yang mempersilakan ARB dan rombongan untuk langsung meninjau aktifitas tenun ikat di sanggar itu.
“Tidak bisa begitu, mana baru sampai langsung lihat aktifitas tenun, duduk dulu, kan ada kursi yang disiapkan. Kami sajikan dulu sirih pinang, jangan main-main dengan adat kami, kalau saya tahu kayak begini, buat apa saya terima, saya tidak mau,” tandas Ama Tukang kesal, pada Ansor.
Ansor sempat berkelit, bahwa sudah diatur semua dan bisa disajikan sirih pinang setelah lihat-lihat aktifitas sanggar. Namun Ama Tukang ngotot, bahwa hal itu bukanlah budaya Sumba.
“Tolong hormati dan hargai kami dan budaya kami,” imbuhnya kesal.
Beruntung, suasana akhirnya mencair beberapa saat kemudian pasca Ama Tukang ditenangkan oleh Palulu P. Ndima, ketua DPD Partai Golkar Sumtim. Ama Tukang akhirnya bisa lega, karena ARB dan rombongan akhirnya lebih memilih duduk dan menerima sajian sirih pinang yang dihantar gemulai tarian gadis Sumba, berbalut songket pahikung dengan senyum tulusnya yang tak kalah manis dengan senyum yang tersaji dari bibir Nia Ramadhani.(Waingapu.com/SP)