Larantuka,Savanaparadise.com,- Tokoh Nusa Tenggara Timur (NTT), Simon Petrus Kamlasi, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kehidupan umat beragama di wilayah pedalaman. Kali ini, ia memberikan bantuan berupa satu unit gereja portable bagi umat Katolik di Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Gereja portable tersebut diserahkan untuk mendukung aktivitas ibadah umat di wilayah terpencil yang belum memiliki bangunan gereja permanen. Fasilitas itu dirancang khusus agar mudah dipindahkan dan dimanfaatkan sebagai tempat misa, persekutuan doa, serta kegiatan pelayanan rohani lainnya.
Bantuan tersebut diberikan sebagai respons atas surat permohonan resmi dari Panitia Pembangunan Kapela Stasi Santo Elias Riangduli, Kecamatan Witihama. Dalam surat bernomor 001/KSE.RD/PANITIA/2025 tertanggal 06 Juli 2025, umat memohon dukungan untuk pembangunan tempat ibadah di wilayah mereka yang masih belum memiliki sarana gereja permanen.
” Dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana tempat ibadah, kami mengajukan permohonan bantuan pembangunan Gereja Portable Stasi Santo Elias Riangduli,” tulis panitia dalam surat yang ditandatangani Ketua Panitia Simeon Bolen, Sekretaris Yivenius Sili Losan, dan diketahui Ketua Dewan Stasi Konstantinus Wurong Keda.
Gereja portable yang disalurkan dirancang untuk menunjang kegiatan misa, doa bersama, dan pelayanan rohani lainnya bagi umat setempat yang selama ini beribadah di fasilitas terbatas.
Simon Petrus Kamlasi yang saat ini merupakan Tenaga Ahli Kementerian Koordinator Pangan Republik Indonesia mengakan bantuan ini merupakan komitmennya dalam mendukung kebutuhan rohani masyarakat di wilayah terpencil.
” Kami ingin memastikan umat di daerah terpencil memiliki tempat layak untuk beribadah. Ini bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi menjaga semangat kebersamaan dan keimanan,” ujar sosok yang akrab disapa SPK ini ketika dihubungi NTTPedia.id, Rabu, 05/10/2025.
Perwakilan umat menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. Mereka menyebut dukungan ini sangat berarti mengingat pembangunan gereja permanen membutuhkan waktu dan dana besar.
Beberapa waktu sebelumnya juga menghadiri misa Syukur Pentahbisan Kapela Santo Simon Petrus dan Paulus di KBG Mejer, Stasi Noa, Paroki Santo Mikael Noa, Keuskupan Labuan Bajo, Manggarai Barat. SPK hadir bersama sang istri, Esther Meilany Siregar. Keduanya tampak penuh sukacita saat disambut secara adat oleh umat dan keluarga besar KBG Mejer, yang kini menganggap mereka bagian dari komunitas
Kapela tersebut merupakan bantuan Simon Petrus Kamlasi untuk membantu warga Katolik didaerah Manggarai Barat. Kapela yang diberkati itu dibangun dengan sistem portabel, sebuah teknologi sederhana namun efektif yang mempercepat pembangunan dan tahan terhadap guncangan gempa. Model ini telah menjadi simbol harapan baru terutama bagi wilayah-wilayah rawan bencana di Indonesia Timur.
Penulis : Tim Redaksi









