Ende, Savanaparadise.com,- Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ende, Yosef Benediktus Badeoda dan Dominikus Minggu Mere telah memaparkan 11 program 100 hari kerja pada pidato Perdana Bupati dalam Rapat Paripurna DPRD Ende, Kamis, (6/3/25)
Sebelas program kerja yang dipaparkan Bupati Badeoda dalam kesempatan tersebut antara lain;
1. Menegakan Perda penertiban pasar, bahu jalan, dan trotoar.
2. Perbaikan dan pembenahan lampu jalan dalam program Ende terang.
3. Evaluasi manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende maupun Rumah Sakit Pratama Tanah Li.
4. Audit Manajemen Perumda Tirta Kelimutu Ende.
5. Reformasi birokrasi.
6. Menata pengolahan sampah, kebersihan, dan keindahan Kota.
7. Melakukan kajian pendirian BUMD khususnya Pasar, Pertanian dan Pariwisata.
8. Membuat kajian penanganan banjir dalam Kota Ende.
9. Memperbaiki Tata Ruang.
10. Melakukan kegiatan Ende streat Festival.
11. Menyelenggarakan pasar malam
Usai menyampaikan Pidato Perdana, masyarakat Kabupaten Ende merespons baik atas dicanangkannya program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Ende dan menyatakan siap mengkawalnya hingga 100 hari kerja.
Tak terasa, program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Ende sudah memasuki 52 hari kerja pasca dilantik di Jakarta, Kamis, (20/2/25). Artinya, tinggal 48 hari lagi waktu normal menuju 100 hari kerja.
Beragam tanggapan dan komentar muncul di berbagai platform media sosial, baik WhatsApp dan juga Facebook. Ada yang pesimis dan tak sedikit juga yang begitu optimis bahwa program 100 hari kerja itu akan terealisasi.
Di halaman Kantor Bupati, pada Jumat, (11/4/25), Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda menjelaskan, pada 100 hari pertama yang dilakukan pihaknya adalah mengaudit Perumda.
“Perumda memang sudah diaudit. Tinggal menunggu BPK audit. Hasil laporan sudah kita terima. Kalau sudah selesai audit tinggal kita memperbaikinya”, ujar Bupati.
Menurutnya, bukan hanya Perumda yang di audit, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende juga telah dilaksanakan audit. Bahkan, tambah Bupati, BPK saat ini sementara melakukan audit dan akan dilanjutkan setelah Paskah.
“Mungkin sebentar lagi akan ada hasilnya dan mungkin ada hal-hal yang memerlukan investigasi khusus karena diduga ada kehilangan uang”, terang Bupati.
Mengenai sampah, kata Bupati, pihaknya sementara membuat Peraturan Bupati (Perbub) pelaksana teknis dari Peraturan Daerah (Perda) sampah.
“Untuk hal ini, juga sudah jalan. Tapi sebelum kita tunggu Perbub, kita sudah mulai melakukan gerakan Ende bersih. Sampah kita kumpulkan. Nanti dalam Minggu ini kita perintahkan ASN semua di kota ini ambil bagian bersama”, ungkap Badeoda.
Lanjutnya, Minggu depan kita akan menginstruksikan sekolah-sekolah untuk membersihkan sampah sepanjang pantai, dari Ndao sampai Paupanda.
“Kita masih tunggu efisiensi, nanti kita menyediakan 5 unit kontainer untuk penampungan sampah dan kita sedang mengupayakan bagaimana cara mengolah sampah ini sekaligus kita menyiapkan anggaran untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru karena di sana masih kontrak”, pungkas Bupati.
Bupati menginginkan agar ke depan, selain menyiapkan TPA dengan benar, perlu pula strategi dalam mengelola sampah sehingga menghasilkan uang dari sampah organik.
Selain itu, di 100 hari ini, Bupati juga berencana membangun sebuah kesadaran kepada masyarakat lewat menghimbau dan melaksanakan gerakan Ende bebas sampah melalui bersih-bersih sampah setiap Minggu.
“Program Ende bersih ini juga kita sudah gerakan setiap sekolah untuk menjadi sekolah bersih dan sehat lewat dinas PK. Kita lounching pertama di Detusoko. Setelah itu Wolowaru, Wewaria, dan seterusnya”, urai Bupati.
Disampaikan Bupati Badeoda, mengenai program Ende terang, telah disiapkan anggaran sebesar Rp. 600 juta untuk pengadaan lampu jalan di beberapa titik kota Ende yang telah ditentukan.
“Kita fokus dulu di kota. Nanti di luar kota ada juga anggaran-anggaran yang sudah kita paketkan semua untuk pengadaan lampu diberbagai tempat dan itu di dinas perhubungan”, jelas Bupati. (CR/SP)