Berjuang Tanpa Gedung Gereja, Umat Paulus Rasul Lamanepa Akhirnya Punya Kapela Berkat Simon Petrus Kamlasi

- Jurnalis

Kamis, 27 November 2025 - 08:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Imat Stasi Santu Paulus Rasul Lamanepa, Paroki Santa Maria Ratu Damai Mingar, Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata masih menggunakan gedung PAUD untuk beribadah. Kini dengan bantuan Kapela Portable bantuan Simon Petrus Kamlasi, umat bisa memiliki gedung kapela permanen. Foto : Yohanes Beda Wuwur

Imat Stasi Santu Paulus Rasul Lamanepa, Paroki Santa Maria Ratu Damai Mingar, Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata masih menggunakan gedung PAUD untuk beribadah. Kini dengan bantuan Kapela Portable bantuan Simon Petrus Kamlasi, umat bisa memiliki gedung kapela permanen. Foto : Yohanes Beda Wuwur

Lewoleba, Savanaparadise.com,- Sukacita menyelimuti umat Stasi Santu Paulus Rasul Lamanepa, Paroki Santa Maria Ratu Damai Mingar, Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata. Setelah bertahun-tahun beribadah dengan meminjam gedung PAUD setempat, kini mereka akhirnya memiliki kapela portable berkat bantuan tokoh Nusa Tenggara Timur, Simon Petrus Kamlasi (SPK).

Selama ini umat setempat belum memiliki gedung gereja permanen. Setiap ibadat minggu maupun perayaan liturgi menggunakan bangunan PAUD setempat. Kondisi itu berubah ketika SPK, yang kini menjabat sebagai Tenaga Ahli Kemenko Pangan RI, memberikan bantuan sebuah kapela portable lengkap dengan perlengkapannya.

Baca Juga :  Golkar Dukung Prabowo Karena Keberpihakan Terhadap Kaum Agraris

Ketua Dewan Stasi Santu Paulus Rasul Lamanepa, Yohanes Beda Wuwur, menceritakan awal mula kabar baik ini. Ia mengaku mendapat informasi ketika menghadiri kegiatan pemerintahan di Kantor Camat Nagawutun, Ia bertemu dengan salah satu rekannya yang berasal dari paroki Baubolak, Belo Kondradus Warat. Selain itu ada Efry Ofong juga yang menjadi penghubung umat Stasi Paulus Rasul Lamanepa dengan Simon Petrus Kamlasi.

” Dua bulan lalu, saat kegiatan di kantor camat, saya bertemu salah satu teman dari Stasi Baubolak. Ia menyampaikan bahwa Bapa SPK memiliki program bantuan rumah ibadat bagi stasi yang belum memiliki gedung,” kata Yohanes ketika dihubungi NTTPedia.id, Rabu, 26 November 2025.

Baca Juga :  Puluhan Ribu Warga Sambut SPK-AG di SBD, Direktur SIAGA Center: Menang Satu Putaran!

Mendapat kabar itu, Yohanes segera kembali ke kampung di Desa Idalolong dan mengumpulkan umat untuk menyampaikan informasi tersebut. Respons umat sangat positif dan mereka sepakat mengajukan surat permohonan bantuan.

” Kami langsung menyurati Bapa SPK dan tak menunggu lama, beliau menjawab dan menyetujui permohonan kami,” ujar Yohanes.

Tak hanya mengirimkan kapela portable melalui jalur laut, SPK juga melengkapi bantuan tersebut dengan 80 dos keramik dan 110 kursi. Saat ini seluruh material bantuan tengah dalam proses pengiriman menuju Lembata.

” Bangunan berukuran 8 × 18 meter itu sudah lengkap dengan aksesorisnya. Informasi terakhir barang sudah tiba di Larantuka. Besok jam 1 siang menyeberang ke Lembata dan selanjutnya dibawa ke Lamanepa,” jelas Yohanes.(SP)

Berita Terkait

SMA Negeri 1 Kupang Rayakan HUT ke-75 dengan Ragam Kegiatan Besar
Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT Untuk Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson
Kuasa Hukum Yusinta Nenobahan Kecam Pihak Penyebar Data Pribadi Klien
Kasat Korwil Banser NTT Desak Polri Tangkap Pelaku Penganiayaan Banser di Tenggarang 
Difitnah di Kompasiana, Yusinta Bantah Semua Tuduhan Palsu dan Siapkan Langkah Hukum
Tak Hanya Nelayan PPI Oeba, Nelayan Tenau Juga Ikut Geruduk Kantor Gubernur NTT
Drama Pergub 33: Kadis Sulastri Balik Arah, Minta Maaf ke DPRD dan Nelayan
Berita ini 3 kali dibaca