Anak-anak Rawabuaya Terselamatkan dari Kedinginan

Jakarta, Savanaparadise.com,- Organisasi kemanusiaan yang fokus pada pemenuhan hak anak, Plan Indonesia, ambil bagian dalam pendistribusian bantuan bagi korban banjir di Rawabuaya, Jakarta Barat. Plan mengirim bantuan non-pangan kepada lebih dari 6,500 jiwa yang kini tinggal di tenda-tenda darurat di sekitar kompleks Ruko Duta Indah Karya.

Plan Indonesia melalui Tim Tanggap Daruratnya telah aktif melakukan tanggap bencana di beberapa wilayah di Jakarta di mana jumlah korban anak-anaknya cukup signifikan, bantuan dari pemerintah atau lembaga kemanusiaan lainnya masih minim dan menjangkau lokasi yang mengharuskan penduduknya mengungsi.

“Sejak 18 Januari 2013, Plan Indonesia telah mendistribusikan paket bantuan non-pangan kepada lebih dari 6.500 jiwa di tiga lokasi pengungsian, di Rawa Buaya, Jakarta Barat dan Kebon Baru, Jakarta Selatan dan Karet Tengsin,” ujar Vanda Lengkong, Program Manager DRM (Disaster Risk Management), Minggu (20/1).

Bantuan non pangan yang didistribusikan Plan Indonesia antara lain selimut, perlengkapan sanitasi dan kebersihan. Berdasarkan kajian Plan Indonesia di lapangan, bantuan non pangan merupakan salah satu yang sangat dibutuhkan, selain makanan dan obat-obatan.

Ditemui di sela-sela pembagian selimut, Sukaesih (36), warga Kelurahan Rawabuaya RT 10/RW 02, Cengkareng, Jakarta Barat, tampak sangat berterima kasih mendapatkan bantuan Plan tersebut. “Anak-anak kami sudah tidak kedinginan lagi semalam berkat bantuan dari Plan. Bersyukur banget atas bantuan Plan yang tepat waktu dan sesuai kebutuhan,” ungkap ibu satu anak berusia enam tahun ini.

Sukaesih menuturkan sejak banjir melanda tempat tinggalnya Kamis 17 Januari 2013, ia dan seluruh warga di sekitar kediamannya mengungsi ke kompleks Ruko Duta Indah Karya tak jauh dari kediamannya. Lebih lanjut Sukaesih mengatakan bantuan dari Plan Indonesia kali ini datang tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.

“Kalau makanan kami tercukupi, tapi selimut dan peralatan mandi seperti sabun, sikat gigi dan odol sangat kami butuhkan. Sudah beberapa hari kami tidak sikat gigi, sekarang kami bisa agak bersihan meski air bersih disini juga terbatas,” ujar Sukaesih lagi.

Berdasarkan pantauan tim tanggap darurat Plan Indonesia, kondisi kesehatan anak-anak di Rawa Buaya terganggu. Sedikitnya terdapat 100 kasus diare dan saluran pernafasan, yang dilaporkan ke petugas kesehatan setiap hari, sejak Rabu lalu.

“Sebagai organisasi kemanusiaan yang fokus pada pemenuhan hak anak, Plan berkepentingan untuk memastikan bahwa anak-anak terlindungi kebutuhannya. Karena itu, Plan berharap anak-anak di lokasi pengungsian mendapatkan prioritas bantuan,” kata Country Director Plan Indonesia Peter La Raus.

Peter La Raus menambahkan, dalam mendistribusikan bantuan, Plan Indonesia berkoordinasi dengan BNPB agar bantuan bisa merata, efektif dan sampai pada yang benar-benar membutuhkan. (*/SP)

Pos terkait