Kupang, Savanaparadise.com,- Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP Bank NTT semakin diminati oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Nusa Tenggara Timur. Antusiasme ini terlihat dari tingginya realisasi pembiayaan rumah subsidi yang disalurkan Bank NTT sepanjang tahun ini.
Program nasional yang dikelola BP TAPERA tersebut menawarkan berbagai kemudahan, mulai dari suku bunga tetap 5 persen hingga lunas, uang muka 1 persen, tenor hingga 20 tahun, serta angsuran terjangkau mulai Rp1 juta per bulan. Paket pembiayaan juga sudah mencakup premi asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan PPN.
Rumah yang ditawarkan melalui KPR FLPP memiliki luas tanah 60 hingga 200 meter persegi serta luas bangunan 21 hingga 36 meter persegi.
Kepala Divisi Kredit, Komersial, dan Menengah Bank NTT, Soleman Bisilisin, mengatakan bahwa sejak 2016 Bank NTT telah membiayai 2.042 debitur dengan total pembiayaan mencapai sekitar Rp201 miliar.
“Tahun ini target kami 300 unit rumah. Hingga kini sudah terealisasi 247 unit, dan masih ada 53 unit yang kami harapkan bisa tersalurkan sebelum akhir tahun. Program ini tidak hanya menyasar ASN sebagai pengguna, tetapi juga mendorong pengembang lokal untuk menyediakan rumah yang layak,” ungkap Soleman dalam Sosialisasi Program Pembiayaan KPR Sejahtera FLPP yang berlangsung di Aula El Tari Kupang.
Bank NTT saat ini bekerja sama dengan 16 pengembang, terdiri dari 10 developer di Kota dan Kabupaten Kupang serta enam lainnya di wilayah Flores dan Rote. Khusus untuk ASN, pembayaran angsuran dapat dilakukan melalui mekanisme pemotongan gaji, sehingga lebih mudah dan fleksibel, termasuk bagi mereka yang bertugas di daerah.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTT, Yosef Rasi Psat, menilai bahwa program perumahan BP TAPERA memberikan manfaat strategis bagi ASN. Selain membuka akses terhadap hunian yang layak, program ini juga mendukung penurunan angka kemiskinan melalui indikator kepemilikan rumah.
“Kegiatan ini penting agar ASN memahami hak dan kewajibannya dalam program perumahan, serta dapat memberi masukan terhadap revisi undang-undang perumahan,” ujarnya.
Direktur Operasi Pengerahan BP TAPERA, Budi Santoso, menambahkan bahwa sosialisasi ini menjadi kesempatan bagi BP TAPERA untuk menghimpun aspirasi ASN di daerah. “Kami ingin memastikan regulasi yang akan datang benar-benar berpihak pada masyarakat, termasuk di daerah seperti NTT,” katanya.
Melalui penyaluran KPR FLPP oleh Bank NTT, pemerintah berharap semakin banyak ASN dan masyarakat berpenghasilan rendah dapat memiliki rumah yang layak sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mendukung upaya penurunan angka kemiskinan di NTT. (SP)









