Kekerasan Anak Yang Paling Menonjol Adalah Kekerasan Seksual

- Jurnalis

Rabu, 18 November 2020 - 20:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ende, Savanaparadise.com,-Yayasan Flores Children Development (FREN) untuk Kabupaten Ende, Sikka, dan Flores Timur menggelar kegiatan Pertemuan Stackholders Perlindungan Anak Tingkat Desa/Kelurahan Dan Kabupaten Dalam Rencana Kerjasama Penanganan Kasus Anak di Kabupaten Ende.

Kegiatan yang digelar di Wisma Emaus, Rabu, (18/11/2020), bertujuan untuk meminimalisir meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di wilayah Kabupaten Ende.

Ketua Yayasan FREN, Bonan Kowan Kornelis, saat diwawancarai mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak yang paling menonjol adalah kekerasan seksual.

Menurutnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh yayasan Fren, kasus kekerasan terhadap anak untuk Kabupaten Sikka terdapat 50 Kasus, Kabupaten Flores Timur terdapat 27 kasus sejak April, sedangkan untuk Kabupaten Ende datanya masih kita proses.

Baca Juga :  Jurnalis Metro TV, Marsel Mite Feni Tutup Usia

Ia juga mengungkapkan kekerasan seksual terhadap anak terjadi pada orang terdekat yang sebelumnya tidak mampu dideteksi, misalnya, orang-orang yang biasa antar jemput.

Oleh karena itu, untuk mengurangi tingginya kasus kekerasan terhadap anak kata Dia, Yayasan FREN telah bekerjasama dengan seluruh stackholder yang ada, baik tingkat Kabupaten sampai dengan Desa dan Kelurahan.

Bentuk kerjasama yang kita lakukan adalah membentuk Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) ditingkat Desa yang menjadi desa dampingan Yayasan FREN.

“Untuk Kabupaten Ende, baru satu desa yang sudah bentuk PATBM yaitu Desa Manulondo, Kecamatan Ndona sebagai project focus dalam perlindungan dan penanganan kasus kekerasan anak”, Jelasnya.

Baca Juga :  Dana Bantuan Badai Seroja di Ende Masih Dalam Proses di BRI

Ia berharap, Desa lainnya juga segera membentuk PATBM karena anak adalah masa depan keluarga, bangsa, dan Negara.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Manulondo, Paternus Bagi, ketika diwawancarai mengatakan, Pemerintah Desa Manulondo memang telah membentuk beberapa lembaga dalam upaya memerangi kekerasan terhadap anak dan salah satunya adalah PATBM.

Ia juga menerangkan, PATBM untuk Desa Manulondo dibentuk pada tahun 2017, selain itu bersama masyarakat desa, kita juga membentuk yang namanya forum anak.

Menurutnya, dengan adanya lembaga dan forum anak bisa berdampak pada desa rama anak dan desa layak anak.

Dan lebih penting lagi, kata dia, kita juga sangat membutuhkan campur tangan dari Pemkab Ende dalam menyukses setiap program-program yang akan dijalankan oleh Desa.(Chen02)

Berita Terkait

Gegara ADD Hendak Dipotong 6 Juta, Kades di Ende Akan Mogok Kerja di Desa
Wakil Bupati Ende Pesan Ke Anggota Satpol PP; Saat Bertugas Jauhi Minuman Keras
Bupati Ende Ingatkan Pimpinan OPD Agar Fokus Kerja; Akhiri Tahun Ini Dengan Baik
Kapolres Ende Hadiri Pemakaman Korban, Wujud Keseriusannya Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Polisi
GMNI Ende Komit Tetap Menjadi Mitra Kritis Pemerintah Bukan Penonton Diam
Buka Kegiatan PPAB GMNI Angkatan Ke-31, Bupati Badeoda: Kalau Diajak Diskusi Saya Siap Kapan Saja
Polres Ende Bentangkan Peristiwa Dugaan Penganiayaan Warga Oleh Oknum Polisi
223 Kopdeskel di Ende Belum Terbit NIB, Punya NPWP Ada 202
Berita ini 1 kali dibaca