Selidiki Kasus Cebongan, Komnas HAM Minta TNI-Polri Koordinasi

- Jurnalis

Selasa, 9 April 2013 - 02:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Savanaparadise.com,- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta TNI dan Polri untuk saling mengonfirmasi hasil temuan masing-masing tim dalam penyelidikan kasus penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, Yogyakarta. Dalam kasus ini, Polri, TNI dan Komnas HAM menurunkan tim investigasi masing-masing.

“Tiga lembaga ini penting duduk bersama untuk saling menguatkan temuan yang ada, saling update, saling mengkonfirmasi,” kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila kepada VIVAnews, Senin malam, 8 April 2013.

Baca Juga :  Wagub Jhoni Asadoma Harap GP Ansor Jadi Pelopor Memajukan NTT

Dari hasil investigasi tiga lembaga negara ini, Noor Laila mengatakan pasti ada beberapa perbedaan yang harus saling dikonfirmasi ke pihak lain. Salah satunya, terkait barang bukti dalam penyerangan Lapas Cebongan.

Meskipun TNI AD sendiri telah mengumumkan hasil investigasi awal yang menyebut pelaku penyerangan adalah 11 oknum prajurit Kopassus, kata Noor Laila lagi, “Tapi jumlah senjatanya berapa, proyektilnya berapa? Masih harus didalami. Kan ini baru pengakuan dari mereka (Kopassus).”

Baca Juga :  MenDes PDTT Ingatkan Kepala Daerah Agar Alfamart dan Indomaret Jangan Sampai Masuk Ke Desa

Oleh sebab itu, Komnas HAM masih terus melakukan penyelidikan. Dalam waktu dekat, mereka akan meminta keterangan dari beberapa pihak terkait insiden ini. “Hasil sementara belum bisa kami sampaikan, tapi secara umum kami sampaikan kepada pihak TNI bahwa ada temuan seperti ini, ada perbedaan,” paparnya.

Kesebelas oknum prajurit Kopassus itu mengaku menyerang Lapas Cebongan pada Sabtu 23 Maret lalu dan memberondong empat preman tahanan titipan Polda DIY. Mereka ditahan karena mengeroyok dan menganiaya Serka Heru Santosa, juga seorang prajurit Kopassus, secara sadistis hingga tewas. (kd/Vivanews/SP)

Berita Terkait

Andreas Hugo Parera Jelaskan Alur Penetapan Ketua DPD dan DPC PDI Perjuangan
YNS Volly Cup 1 Sukses, Bank NTT Juara, Masyarakat Apresiasi Komitmen Yusinta Nenobahan
Mentri Nino Pereira Bertemu Gubernur NTT, Bahas Peluang Bisnis Dan Investasi Ke Timor Leste
Tutup Kejurda NTT, Gubernur Melki Katakan Drag Bike Picu Pertumbuhan Ekonomi Disektor UMKM
Mentri Wihaji Ungkap Prevalensi Stunting Di NTT Masih Tinggi
1.380 Orang CPNS Formasi 2024 Lingkup Pemprov NTT Resmi Terima SK Pengangkatan
Pemprov NTT Teken MoU Bersama Organisasi dan Institusi Soal Penanganan Stunting
Mentri Kebudayaan Fadli Zon Kunker Ke NTT Dan Disambut Gubernur Melki Laka Lena
Berita ini 1 kali dibaca