Site icon savanaparadise.com

Pemuda Pancasila Desak Pemerintah dan DPRD Hibahkan Anggaran ETMC, 1,5 M Bangun Dermaga Nila Kekasewa Ende

Sekretaris Pemuda Pancasila Ende, Marianus Laka (Foto: Chen Rasi/SP)

Ende,  Savanaparadise.com,- Pemuda Pancasila Ende mendesak Pemerintah dan DPRD Ende untuk menghibahkan anggaran El Tari Memorial CUP (ETMC) sebesar 1,5 M  untuk membangun Dermaga Nila dan Kekasewa.

Hal itu disampaikan Sekretaris Pemuda Pancasila,  Marianus Laka melalui pers release yang diterima media ini,  Selasa, (19/8/25).

“Saya mendesak Bupati Ende,  Yosef Benediktus Badeoda dan 30 Anggota DPRD Ende untuk segera menganulir terkait penggelontoran anggaran senilai 1,5 M untuk turnamen ETMC yang akan bergulir tahun 2025 ini”. Kata pria yang akrab disapa Rian Laka ini.

Menurut Rian Laka, anggaran yang digelontorkan tersebut tidak menyasar langsung pada kebutuhan urgen pembangunan sebab di sana sini masih terdapat disparitas pembangunan antar wilayah dan hingga saat ini belum disentuh oleh pemerintah dan DPRD.

“Salah satu contoh wilayah yang belum disentuh adalah Desa Nila dan Kekasewa. Hingga kini warga harus berjibaku menaklukan gelombang dikarenakan ketiadaan Dermaga. Ini sangat memprihatinkan”, ujar Rian Laka.

Ketiadaan akses sarana transportasi (Dermaga) tersebut dikatakan Rian Laka menyisahkan kisah pilu bagi warga di dua desa tersebut, di mana warga harus berjuang melawan deras arus gelombang laut yang sekali-kali mengancam keselamatan mereka.

“Menurut saya warga di atas pasti butuh dermaga bukan nonton bola. Apalagi pergi nonton bola mereka harus naik sampan. Tapi apalah daya, Pemerintah dan DPRD Ende lebih pentingkan kepentingan konten ketimbang bangun Dermaga Nila Kekasewa”, kritik mantan Aktivis PMKRI Ende.

Karena itu, Ia menyarankan kepada Bupati Ende dan 30 Anggota DPRD Ende lebih arif dan bijaksana dalam mengambil kebijakan anggaran karena kepentingan Dermaga di Nila Kekasewa jauh lebih penting dari ETMC.

Viralnya video sejumlah warga Nila Kekasewa, tiga ibu dan satu anak kecil yang sedang berjibaku menghadang gelombang saat hendak menyandarkan perahu, menurut Rian Laka menjadi bukti kurangnya perhatian Pemerintah dan Lembaga DPRD Ende.

Ditambahkan, mestinya sistem penganggaran harus memiliki skala prioritas, sehingga dalam konteks eksekusi pembangunan tidak salah sasaran dan bersentuhan langsung dengan kondisi riil masyarakat.

“Kami dari Pemuda Pancasila menagih janji pada pemerintahan Deo-DO dengan tagline Ende Baru. Karena belum satu pun pembangunan fisik yang terlihat. Justru yang terlihat hanyalah konten – konten seremonial yang bikin habis anggaran”, Pungkas Rian Laka (CR/SP)

Exit mobile version