Ende, Savanaparadise.com,- Anggota DPRD RI, Emanuel Melkiades Laka Lena atau akrab disapa Melki Laka Lena mendorong agar pancasila dimasukan dalam pendidikan formal.
Menurutnya hal ini penting dilakukan dan jauh lebih bagus untuk diterapkan sehingga bisa tersampaikan keberbagai pihak.
Melki menyampaikan ini usai memberikan sosialisasi tentang 4 Pilar Kebangsaan, yang bertempat di Wisma Emaus, Jalan Diponegoro, Sabtu (20/11/21).
“Hari ini saya ke Ende, ada dua kegiatan yang harus saya jalankan, yang pertama sosialisasi empat pilar kebangsaan dan yang kedua kegiatan dengan BPJS Tenaga Kerja”, ungkap Melki.
Sebagai anggota MPR RI, jelas Melki, sosialisasi tentang 4 Pilar Kebangsaan merupakan salah satu tugas yang wajib untuk dijalankan untuk menyampaikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat luas di tanah air.
Dan dalam menyukseskan program ini, ujar dia, kegiatan ini sengaja dibuat di Ende sebagai pemicu bagi masyarakat Kabupaten Ende bahwa Ende sebagai kota pancasila, harus betu-betul mencerminkan bahwa di daerah kita ini praktek pancasila betul-betul di implementasikan secara baik.
Hemat saya selama ini, kata Melki, banyak sekali orang muda lebih fokus dengan dunia internetan sehingga soal pemaknaan akan nilai-nilai pancasila agar sedikit tergerus.
“Kalau kita perhatikan, malah Televisi, media cetak, elektronik kalah sama media sosial”, tuturnya.
Dengan tantangan yang dialami orang muda inilah, tambah dia, kita perlu memiliki pola kreatif dan inovatif untuk mendorong agar pola penyebaran pancasila ini masuk kedalam alam pikiran orang muda.
Dan itu misalnya melalui media sebagai corong untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Karena itu kita perlu mendorong agar pancasila dimasukan dalam sebuah sistem pendidikan formal yang jauh lebih bagus yang bisa disampaikan ke berbagai pihak”, pungkasnya.
“Dan kita berharap bahwa pancasila yang dulu dirumuskan Bung karno di Ende, semua kita orang Ende dan NTT bisa mempraktekkan secara baik tentang pancasila”, sambungnya.
Selain kegiatan sosialisasi tentang 4 Pilar Kebangsaan, Melki mengungkapkan akan dilanjutkan lagi kegiatan dengan BPJS Tenaga Kerja.
Ia mengatakan sebagai anggota DPR RI dari Komisi IX, kami harus menyampaikan terkait Instruksi Presiden (Inpres) terbaru dari Pak Jokowi tahun 2021 bahwa ada perluasan kepesertaan tenaga kerja (BPJS Tenaga Kerja) yang menyasar kelompok tenaga kerja.
“Kelompok tenaga kerja seperti petani, nelayan, pedagang kecil, kelompok kecil lain, dan juga teman-teman media boleh mendaftar diri sebagai anggota”, saran Melki.
“Intinya kalau dulu ada BPJS Kesehatan yg nama PBI, yaitu pengobatan yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota setanah air, dan sekarang di BPJS tenaga kerja juga dibiayai oleh pemerintah, yang artinya pemerintah bisa membayar selain yang dibayar oleh perusahan ataupun majikan”, jelasnya.
Program ini, kata dia, memberikan jaminan bagi peserta BPJS tenaga kerja yang terdaftar sebagai anggota, apabila meninggal dikemudian hari mendapat santunan sebesar 42 Juta dan dua orang anaknya akan dibiayai hingga lulus Perguruan Tinggi.
“Ini yang membuat saya meminta tambahan, supaya program ini satunya untuk di Ende, nanti hari minggu saya bikin lagi di Rote”, ungkapnya.
Hal ini dilakukan Melki supaya masyarakat di Kabupaten Ende bisa masuk di BPJS Tenaga kerja dan mengkuti program ini.
Ketua Panitia penyelenggara kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Kasmirus Bara Bheri menyampaikan ucapan terimakasih kepada Melki Laka Lena yang telah memberikan sosialisasi tentang 4 Pilar Kebangsaan.
“Kita berharap dengan adanya sosialisasi tentang 4 pilar kebangsaan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pengalaman nilai-nilai pancasila di tengah masyarakat”, harap politis partai Golkar ini.
Kasmirus mengatakan sebagai salah satu penggagas “Ende Rumah Kita” pak Melki akan dan selalu menaru perhatian kepada Ende sebagai kota pancasila.
“Tujuan mulia ini perlu kita dukung dan supor dengan baik. Dengan melihat antusias peserta yang hadir pada hari ini menandakan bahwa masyarakat semakin sadar pentingnya pengetahuan tentang wawasan kebangsaan”, tutupnya.
Penulis: Chen Rasi