Site icon savanaparadise.com

Mafia Rampok Minyak Tanah Bersubsidi Milik Rakyat di Ende

RDP DPRD Kabupaten Ende bersama Disperindag, membahas soal kelangkaan minyak tanah (Foto: Chen Rasi/Savanaparadise.com)

Ende, Savanaparadise.com,- Persoalan kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Ende masih saja terjadi. Keluhan demi keluhan atas kelangkaan minyak tanah masih saja dilontarkan oleh masyarakat kota Ende.

Ada yang menduga bahwa kelangkaan ini disebabkan karena ada mafia yang merampok minyak tanah bersubsidi milik rakyat dan dipergunakan untuk kepentingan pribadi.

Dugaan itu diperkuat, lantaran berdasarkan informasi dari beberapa agen, pendistribusian minyak tanah dari pertamina ke agen dan dari agen ke pangkalan berjalan lamcar.

Senada dengan para agen, Kadis Perindag Kabupaten Ende, Mohamad Syahrir juga mengeluarkan pernyataan yang sama bahwa distrubusi minyak tanah dari pertamina sampai ke pangkalan juga berjalan lancar.

Aneh bin ajaib kendati lancar, namun persolan kelangkaan minyak tanah ini ibaratnya seperti benang kusut yang sulit terurai.

Dugaan adanya mafia juga dilontarkan anggota DPRD Kabupaten Ende pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Disperindag, Kamis (08/09/22). DPRD Ende menduga telah terjadi mafia, monopoli ataupun penimbunan yang dilakukan oleh oknum tertentu.

“Dugaan yang sedang terjadi saat ini sulit bagi pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk mengendalikan, terutama penimbunan minyak tanah sehubungan dengan banyaknya proyek yang dikerjakan”, kata ketua Fraksi PDIP DPRD Ende, Vinsen Sangu.

Vinsen meminta tindakan riil pemerintah (Disperindag) untuk mengurai faktor penyebab terjadinya kelangkaan minyak tanah.

Senada dengannya, anggota DPRD Ende Maksi Deki juga mengingatkan pemerintah untuk mendeteksi lebih jauh beberapa pekerjaan proyek di Ende yang membutuhkan minyak tanah.

Maksi menduga kelangkaan minyak tanah yang sudah memasuki tiga minggu lebih ini disinyalir adanya mafia.

“Kalau memang hotmix membutuhkan minyak tanah, ada beberapa pekerjaan di Ende yang butuh minyak tanah. Lalu berapa yang dibutuh dan ini perlu diselidiki”, ungkap Maksi.

Maksi Deki juga mengusulkan kepada Disperindag agar pelayanan minyak tanah perlu dilakukan disetiap kelurahan masing-masing demi menjamin ketersedian minyak untuk masyarakat.

Diakhir RDP, DPRD secara kelembagaan melalui Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fery Taso selaku pimpinan rapat menyampaikan sikap kepada pemerintah untuk menghentikan semua distribusi minyak tanah dari agen ke pangkalan.

“Secara kelembagaan sudah memutuskan secara bersama, hentikan semua distribusi minyak tanah dari agen ke pangkalan”, tegas Fery Taso.

Sebagai tindak lanjutnya, kata Fery Taso, DPRD menyarankan kepada pemerintah untuk mengambil alih semua distribusi minyak tanah ke pangkalan langsung ke kelurahan masing-masing.

Sementara, Kepala Disperindag Kabupaten Ende, Mohamad Syahrir mengatakan berdasarkan rekomendasi dari DPRD Pemerintah mengambil alih seluruh pendistribusian minyak tanah. Di mana, semula dari agen langsung ke pangkalan tapi selanjutnya dari agen langsung ke pemerintah kecamatan atau kelurahan.

Hal ini menurut Kadis demi menekan terjadinya kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Ende dan langka ini diambil hingga keadaan normal kembali.

“Itu akan kita realisasikan mulai besok”, kata Kadis.

Penulis: Chen Rasi

Exit mobile version