Menia, Savanaparadise.com,- Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17, Perhimpunan Mahasiswa Asal Sabu (PERMASA-Kupang) mengelar kegiatan bakti sosial sebagai wujud cinta terhadap lingkungan.
Bakti sosial itu dilaksanakan PERMASA-Kupang dengan menggandeng beberapa organisasi diantaranya, Himpunan Mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris UPG 1945, Generasi Pemuda Lobohede, dan PERASA IAKN KUPANG.
Kegiatan bakti sosial ini berupa penanaman pohon di Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Sabtu (29/01/22).
Ketua PERMASA Kupang, Ruslan Subadi Lobo Wie, melalui pesan singkat via WhatsApp, kepada SP berharap agar semua elemen, baik Pemerintah, Masyarakat dan Mahasiswa terus menggaungkan spirit cinta lingkungan dengan merawat dan menjaga alam melalui bakti sosial berupa menanam pohon.
Menurutnya kegiatan seperti ini memiliki dampak positif bagi manusia demi keberlangsungan alam yang telah memberikan kehidupan untuk manusia.
“Saya berpikir kegiatan seperti ini perlu dan harus kita galakkan terus karena memiliki dampak positif dan nilai guna bagi kita manusia, baik itu untuk jangka pendek dan juga jangka panjang. Karena alam itu seperti manusia. Ia butuh hidup, dicinta, dijaga, dan dirawat”, katanya.
Dengan penanaman pohon semacam ini, jelas Ruslan, dapat memperindah pemandangan, sebagai sumber oksigen, dan tak kalah penting kita telah membantu menjaga bumi ini.
Ruslan menjelaskan kegiatan penanaman pohon ini juga sebagai wujud PERMASA-Kupang mendukung program Pemerintah Kota Kupang dalam mewujudkan Kota Kupang hijau.
“Saya sangat berterima kasih karena kegiatan ini mengikutsertakan teman-teman dari HMPS Bahasa Inggris UPG 1945, Generasi Pemuda Lobohede yang ada di Kupang dan PERASA dari IAKN Kupang”, tuturnya.
Ruslan menguraikan jenis anakan pohon yang ditanam saat bakti sosial terdiri dari berbagai macam jenis seperti anakan Mahoni, anakan Flamboyan, anakan Sengon.
Selain itu, kata dia, tota secara keseluruhan anakan yang ditanam sebanyak 500 anakan.
“Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari HUT PERMASA-Kupang kE-17”, ucap Ruslan.
Penulis: Dule Dubu
Editor: Chen Rasi