Kupang, Savanaparadisecom,- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyarankan agar setiap Perguruan Tinggi di NTT harus mampu melahirkan generasi yang visioner.
Hal ini dikatakan Gubernur Viktor dalam menghadiri Urun Rembuk dengan Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang dalam rangka Penandatanganan perjanjian kerjasama Pemerintah Provinsi NTT dengan Unwira Kupang tentang peningkatan Kapasitas BUMDes dalam rangka pemanfaatan Sumber Daya Lokal melalui Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Tematik, Senin (27/9/21).
Selain itu, Gubernur Viktor menghendaki adanya kolaborasi bersama seluruh stakeholder terkait merangkai kembali narasi tentang NTT dengan Perspektif NTT Bangkit Menuju Sejahtera untuk melahirkan generasi yang visioner.
Bahkan Gubernur Viktor juga menyarankan setiap masyarakat NTT harus menarasikan kembali nilai-nilai positif kepada setiap generasi.
Dengan cara demikian, kata Gubernur Viktor, kita bisa melahirkan generasi unggul, generasi yang tidak berpikir sempit dan generasi yang memiliki visi ke depan.
Sebab, menurutnya untuk membangun generasi NTT, bangkit menuju sejahtera membutuhkan kolaborasi, desain, propaganda dan bentuk dongkrit lainnya.
“Bangun NTT tidak sertamerta bekerja sendiri Karena pintar dan bekerja bagus saja efektif dan produktif,” ungkap Gubernur Viktor
Momentum kegiatan hari ini, kata Gubernur, saya ingin mengucapkan selamat kepada guru saya yang dilantik menjadi Rektor UNWIRA, Pater Philipus Tule, SVD.
Disamping itu, jelas dia, kita pun ingin membangun kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam perspektif UNWIRA untuk bersinergi dengan Pemerintah dalam membangun visi bersama yakni kesejahteraan Rakyat NTT.
“Secara pribadi dan sebagai gubernur saya sangat senang dengan adanya kerjasama ini,” ujar Laiskodat
Dirinya juga menghendaki adanya desain pendidikan di NTT agar berkorelasi dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki NTT.
Masalah besar yang kita hadapi saat ini, jelas Laiskodat, adalah sebuah konsep pendidikan yang tidak berkorelasi dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki.
“Kemarin ada salah satu universitas, menyampaikan kalau ada program studinya (prodi) koki dan saya senang. Saya berharap suatu saat ada prodi yang khusus mempelajari coklat, jagung, Sophia, garam, energi baru terbarukan, Gula air dan jagung,” harap Gubernur.
Ia menambahkan, sebagai satu contoh, Total belanja pakan ternak ayam dan babi, setiap tahun 1.1 Triliun keluar NTT. Ini fakta berdasarkan hasil riset PRISMA dan Pemerintah.
Untuk itu, jelasnya, kita perlu menyiapkan pabrik pakan ternak dengan suplai bahan pokoknya adalah jagung dengan mengoptimalkan sumberdaya manusia dan lahan yang kita miliki.
Ia juga menekankan dalam bekerjasama nantinya, yang perlu ditekankan adalah pengembangan kelembagaan BUMDes yang kuat.
“BUMDes perlu dilakukan pengembangan. Saya sarankan harus berkolaborasi dengan koperasi dan Pemerintah Desa”, saran Laiskodat.
Tentunya dalam mewujudkan ini semua, tegas dia, perlu adanya pendekatan serius berupa desain struktur dan kerja nyata untuk melahirkan kelembagaan yang kuat baik dari sisi sumberdaya manusia dan optimalisasi jenis usaha sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut.
Sementara, Rektor UNWIRA, Pater Philipus Tule, SVD dalam ksempatan tersebut menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung upaya kolaborasi bersama Pemerintah yang akan jadi salah prioritas dimasa kepemimpinannya untuk mendukung program pemerintah daerah.
Ia berharap pemerintah daerah dapat mendukung program strategis Panca Cita UNWIRA unggul 2025 bisa terwujud.
“Ini kunjungan perdana Gubernur di kampus ini. Kami menyambutnya dengan luar biasa, bangga dan ikhlas. UNWIRA merupakan perguruan tinggi swasta di NTT berumur 39 tahun, dengan kekuatan 237 dosen, 138 pegawai dan 6.826 mahasiswa didukung 7 fakultas dan 21 prodi. Memiliki 20 ribuan alumni yang tersebar melayani bangsa Indonesia dan manca negara. Ini kontribusi universitas ini kepada bangsa dan dunia”, ungkap Rektor Philipus.
Sebagai lembaga, kata Rektor Philipus, kita wajib mendukung program pemerintah daerah. Saat ini kita Turut serta bersama pemerintah daerah berkolaborasi untuk pengembangan BUMDes oleh mahasiswa dan dosen sesuai keahlian yang dimiliki.
“Sekali lagi kita sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan Panca Cita UNWIRA mencapai UNWIRA unggul 2025,” pintanya. (Red01).