Ende, Savanaparadise.com,- Peristiwa mengharukan dialami oleh seorang gadis remaja yang masih mengenyam di bangku sekolah alias seorang pelajar yang dikeroyok oleh orang tak dikenal.
AP demikian nama inisial korban yang masih duduk di bangku SMA, salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Ende.
Tak hanya AP, salah satu temannya berinisial P ikut menjadi korban dari pelampiasan amarah para pelaku.
Ketika disambangi Savanaparadise.com di kediamanannya, Kamis (21/07/22), dalam keadaan sakit AP menerangkan sebelumnya pengeroyokan itu terjadi dirinya pernah di cari oleh pelaku.
Namun karena merasa diri tidak pernah bermusuhan dengan orang, informasi yang dia dapat soal bebarapa perempuan yang sedang mencarinya itu ia diabaikan.
AP tetap menjalankan rutinitasnya setiap hari sebagai pelajar untuk menerima mata pelajaran di sekolah, tempat dirinya menimbah ilmu.
Para pelaku sempat menghubungi AP pada Rabu, (20/07/22) di mana ketika itu ia barusan tiba di rumahnya dengan menggunakan nomor P yang juga adalah teman AP.
Dalam percakapan lewat via telepon, para pelaku meminta AP untuk datang ke sekolah. Permintaan itu di penuhi AP karena lewat percakapan di telepon para pelaku sempat menuding AP mengancam adik dari salah seorang pelaku berinisial E.
Pertemuan antara para pelaku dan korban pun terjadi.
Menurut pengakuan korban AP, saat itu dirinya di datangi oleh 5 orang perempuan. Mereka lalu menanyakan tentang isu pengancaman adik mereka kepada AP.
“Ih, kamu pung maksud apa bilang mau pukul saya punya adik”, tutur AP mengulang kembali kata-kata dari salah seorang pelaku yang bertanya kepada dirinya.
Ketika ditanya demikian, AP pun menjawab ” Ih, kakak saya tidak pernah bilang di kakak pung adik begitu. Coba kakak panggil adik kakak itu”, ujar AP kepada salah seorang pelaku.
Setelah adu mulut beberapa saat, peristiwa pengeroyokan pun dilakukan oleh para pelaku.
Menurut korban, pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 13.23 Wita, persis di depan pintu gerbang SMP Margot.
“Ada beberapa pukulan yang mengenai wajah saya sehingga saat itu saya langsung tunduk dan pusing. Teman saya waktu itu ingin membantu saya yang lagi pusing tapi karena terpancing emosi lalu melampiaskan amarah mereka ke teman saya”, ungkap AP.
API melanjutkan, kebetulan pada saat itu ada pak Polisi yang sedang lewat di jalan lalu menggiring kami semua ke Polres Ende.
“Sejauh ini sudah dibuat laporan. Bahkan sudah diambil visum”, terang AP.
Sementara, anggota keluarga dari korban AP, Marianus R. Rango meminta agar kasus ini segera di proses sesuai hukum yang berlaku.
“Kami dari keluarga meminta agar kepolisian dapat memproses kasus ini segera”, pinta Marianus yang juga adalah Ayah kandung korban AP.
Penulis: Chen Rasi