SOE , Savanaparadise.com-Lagu rohani berbahasa Dawan berjudul Lais Manekat (Hal Kasih) menjadi pemantik emosional yang menggugah Yusinta Ningsih Nenobahan, sosok inspiratif asal Timor Tengah Selatan (TTS), untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Dalam malam final Lomba Vokal Grup (VG) se-Daratan Timor Barat di Gereja Batu Karang Nonohonis (GBKN), Jumat (20/6/2025), Yusinta hadir dan menyerahkan bantuan sebesar Rp95.000.000. Bantuan ini ia dedikasikan bagi generasi muda dan rumah ibadah di kampung halamannya.
Yang menarik, kehadiran Yusinta bukan karena undangan resmi, melainkan panggilan batin setelah menonton video kiriman panitia yang menampilkan lagu Lais Manekat dibawakan oleh pemuda GBKN.
“Lagu itu bicara soal kasih, dan kasih itu tidak bisa dibuat-buat. Saya mendengarnya bukan dari konser besar, tapi dari para pemuda di gereja ini. Saat mendengarnya, saya dan suami tidak bisa tinggal diam. Kami harus pulang,” ungkap Yusinta penuh haru.
Ia menegaskan bahwa kepulangannya ke Soe bukan sekadar nostalgia, tapi wujud cinta yang ingin ia balas kepada tanah yang telah membesarkannya.
“Kami percaya, dari tempat sederhana seperti ini akan lahir pemuda-pemudi luar biasa. Bantuan ini bukan dari kelebihan kami, tapi dari kerinduan yang jujur untuk kembali dan memberi,” tambahnya.
Bagi panitia lomba, kehadiran Yusinta adalah kejutan bermakna. Namun bagi Yusinta sendiri, momen itu menjadi pengalaman yang menggugah spiritual dan emosional.
“Saya belajar satu hal malam ini dari mama pendeta dan para pemuda: kasih, seperti dalam lagu Lais Manekat, bukan hanya kata. Ia nyata. Ia hidup di sini, di gereja ini. Dan beta bersyukur bisa pulang dan menjadi bagian dari kasih itu,” ujarnya.
Yusinta juga menyampaikan harapannya agar ke depan terjalin kerja sama berkelanjutan antara Yayasan YNS yang ia pimpin dengan komunitas pemuda gereja di TTS. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan generasi muda secara konsisten.
“TTS bisa maju. Tapi kuncinya ada pada pemudanya hari ini. Kalau mereka diberi ruang sejak sekarang, maka lima tahun ke depan, mereka akan jadi pemimpin-pemimpin yang lahir dari kasih, bukan dari paksaan,” tegasnya.
Ketua Panitia Lomba VG, Melki Lasi, mengaku tersentuh oleh kepedulian yang ditunjukkan Yusinta.
“Kami tidak menyangka lagu sederhana yang kami nyanyikan bisa menggugah hati seseorang sejauh itu. Ini memberi semangat baru bagi kami. Ternyata, karya kecil bisa berdampak besar,” pungkasnya. (SP )