Wewewa, savanaparadise.com,– Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) merupakan bentuk pelaksanaan dari sistem demokrasi yang kita anut.
Demikian yang dikatakan kepala desa terpilih, Yulius Sanga Nata, S. Pd kepada awak media SP di rumah kediamnya yang terletak di dusun 1 Desa Sangu Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten SBD, provinsi Nusa Tengara Timur (NTT), pada Rabu (30/6/21).
Yulius mengatakan Desa Sangu Ate merupakan salah satu Desa yang menjalankan pesta demokrasi serentak tahun 2021, kendati demikian proses pemilihan kepala Desa Sangu Ate dilaksanakan dengan mekanisme yang berbeda dengan Desa lain dengan alasan Desa Sangu Ate melaksanakan Pilkades Antar Waktu yang dilakakukan secara Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (LUBER).
Oleh karena itu, kata Yulius kemenangannya kali ini adalah melanjutkan masa kepemimpinan Kepala Desa sebelumnya sekaligus menjalankan programnya dengan masa kepemimpinan dua tahun.
Pemilihan Desa Sangu Ate kali ini di ikuti oleh tiga putra terbaik Sangu Ate, dengan wajib pemilih 15 orang yang diutus oleh setiap dusun melalui musyawara ditingkat Dusun dengan memenuhi kriteria yang tercantun dalam Peraturan Bupati, yaitu dari unsur Tokoh Agama, Tokoh Pendidik, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan setelah dilakukan pemilihan, dimenangkan oleh Yulius Sanga Nata, S. Pd dengan jumlah perolehan suara sebanyak 8 suara.
Yulius mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan atas terpilihnya sebagai Kades Sangu Ate.”Tak lupa saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan atas campur tangannya sehingga saya mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin Desa Sangu Ate”, ucap Yulius.
Lebih lanjut, Mantan Guru Tenaga Kontrak Daerah ini mengatakan terkait situasi dan kondisi masyarakat Desa Sangu Ate yang notabene mata pencariannya sebagai petani akan kami bahas pada saat Musrenbang Kecamatan.
“Masyarakat Desa Sangu Ate, rata-rata mata pencarian sebagai petani, mereka hanya bekerja di kebun menanam padi, jagung, umbi-umbian namun yang jadi kendala ketika memasarkan tidak sesuai dengan harapan dan harga masih dibawah standar, untuk menjawab persoalan itu akan saya perjuangkan pada saat Musrenbangcam demi kesejahteraan masyarakat Sangu Ate”, tegasnya.
Berdasarkan pantauan media SP, proses pemipihan kepada Desa Antar Waktu di Desa Sangu Ate, berjalan dengan lancar, aman dan tertib dengan mematuhi protokol kesehatan Covid 19.
Penulis: Tobias Talu
Editor: Chen Rasi