Site icon savanaparadise.com

Winston Rondo : Perpoloncoan di Sekolah Harus Diputus Siklusnya

Winston Rondo

Kupang, Savanaparadise.com,- Perpoloncoan di lingkungan sekolah-sekolah masih marak terjadi. Perpoloncoan tersebut sering dilakukan siswa senior di sekolah kepada yuniornya ketika memasuki tahun ajaran baru.

Ketua Komisi V DPRD NTT, Winston Rondo, mengatakan hal tersebut harus diputus siklusnya. bahkan katanya dalam perpeloncoan tersebut sering dibarengi dengan kekerasan fisik. Hal ini katanya merupakan warisan dari generasi ke genarasi di sekolah.

“Siklus perpeloncoan atau kekerasan ini harus diputus. Harus dibangun pemahaman yang lebih sehat, legaliter dan demokratis, karena itu kami mendukung inisiatif dari bapak Menteri untuk menghapus MOS ini,” kata Winston kepada wartawan di Kupang, Kamis, 21/07.

Menurutnya dengn munculnya peraturan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) terkait pelarangan pelaksanaan masa orientasi sekolah (MOS) merupakan terobosan untuk memutus siklus perpeloncoan di sekolah-sekolah.

Aturan terhadap pelaksanaan MOS tertera dalam Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.

Dia mengatakan peraturan Kemendikbud sejalan dengan gagasan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara yang menggagas bahwa sekolah adalah taman. Taman merupakan suatu tempat yang nyaman untuk berinovasi.

Winston mengatakan mekanisme atau regulasi tersebut perlu didukung dengan upaya pengawasan atau monitoring dan tidak sekedar mengganti nama semata, sementara pelaksanaannya tetap sama seperti sebelumnya.

“Karena kita paling pandai dalam urusan mengganti nama tetapi isinya tetap sama. Pengawasan diperlukan sehingga kekuatiran masyarakat dalam hal ini orang tua murid akan terjadinya kekerasan fisik maupun psikis terhadap siswa dapat terhindarkan,” ujarnya.(SP)

Exit mobile version