Oelamasi, Savanaparadise.com,- Sejumlah warga Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, mengeluh tidak bisa menjual ternak mereka kepada pengepul atau pengusaha ternak. Hal itu berkaitan dengan pembatasan kuota ternak dan pengurusan admninstrasi perijinan yang sangat rumit. Padahal kata mereka, Amarasi merupakan daerah peternakan dan penyokong logistik bagi kabupaten Kupang.
Andreas Masneno, Yakob Ninesi dan Yohanes Sanu Akoit mengatakan hal itu ketika berdialog dengan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Viktor Bungtilu Laiskodat- Josep Nae Soi atau dikenal dengan paket Victory Joss, Minggu, 11 Februari 2018. Turut hadir pada kesempatan itu Senator Ibrahim Medah, Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah, Ketua DPW Nasdem NTT, Jacky Uly dan sejumlah pengurus partai koalisi Victory Joss. Hadir juga wakil Bupati Kupang, Korinus Masneno.
Yakob Ninesi dan Akoit mengatakan mayoritas masyarakat Amarasi adalah petani dan peternak. namun warga Amarasi sangat susah mengirim atau menjual ternak kepada para pengusaha ternak. Kondisi itu kata Ninesi diperburuk lagi dengan birokrasi yang berbelit-belit ketika mengurus ijin penjualan ternak.
‘ kami susah jual ternak bapak Viktor dan bapa Yosep padahal kami adalah masyarakat yang susah. Kami itu warga asli sini tapi susah sekali. Kami sudah ikut program paronisasi sejak jamannya Viktor Koroh (mantan Camat Amarasi-red). Kami beli sapi di Camplong tapi kami jual kembali sudah susah,” kata Akoit menjelaskan.
Akoit berharap keluhan warga Amarasi bisa diperjuangkan oleh Viktor Laiskodat dan Josep Nae Soi ketika dipercaya oleh rakyat NTT menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Ninesi mengatakan apabila warga Amarasi sudah leluasa menjual ternak tentu akan meningkatkan perekonomian warga.
Selain kesulitan menjual ternak, Ninesi dan sejumlah warga lainnya dalam diaolog itu juga mengeluhkan soal sarana jalan provinsi yang rusak berat untuk diperbaiki guna menunjang aksesibilitas warga. Disisi lain warga juga mengeluhkan soal sarana air bersih.
Menanggapi hal itu Laiskodat mengatakan sudah melakukan riset dan memahami kondisi riil yang menjadi keluhan warga di NTT. Bagi laiskodat semua keluhan tersebut akan dibereskan ketika sudah mendapat legitimasi dari rakyat NTT. Keluhan itu kata Laiskodat tidak saja dialami oleh rakyat Amarasi tapi juga dirasakan oleh rakyat NTT.
“ saya sudah berkeliling ke NTT dan saya tahu masalah satu per satu karena saya berasal dari situ juga. Masalah yang bapak mama alami akan selesai kalau saya terpilih jadi Gubernur. Dari seluruh catataan yang ada kami sudah mendesain itu terkait keluhan bapak mama,” kata Viktor.
Viktor mengatakan Victory Joss sudah mempunyai desain pembangunan yang jelas terkait pembangunan di NTT baik dari segi ekonomi serta infrastruktur jalan. Viktor mengakui banyak jalan provinsi yang sudah rusak berat dimana-mana.
“ kaka Josep ini merupakan ahli infrastrutur dan saya akui jalan provinsi rusak dimana-mana.karena kita punya anggaran terbatas. Kedepannya kita akan perbaiki. Kita akan cari uang sebanyak-banyaknya dan tidak korupsi. Kalau tidak korupsi jalan pasti jadi,” kata Viktor.
Viktor mengatakan kunci keberhasilan dari pembangunan adalah bersih dan tidak mencuri uang rakyat. Ia mengatakan sejumlah permasalahan seperti Listrik, jalan, sarana air bersih serta perijinan yang rumit dan berbelit-belit akan menjadi perhatian Victory Joss jika dipercaya oleh rakyat.
“ saya sadar, saya tahu dengan baik masalah kita. Pertanian lahan basah hanya cuman 20 persen karena musim kemarau lebih panjang. Kita harus menuju pada pertanian lahan kering. Ahli pertanian di dunia ini adalah israel walaupun gurun tapi hijau dimana-mana. NTT harus menuju kesana,” kata Viktor.
Viktor optimis mampu membawa NTT kearah yang lebih baik lagi dengan sejumlah desain program yang sudah disiapkan. Masalah pertanian, perkebunan, peternakan, listrik dan industri akan terselesaikan.
Sementara itu Josep Nae Soi mengatakan dirinya dan Viktor Laiskodat bukan datang untuk mencari pangkat maupun kekuasaan di NTT. Viktory Joss ikut suksesi Pilgub untuk membawa perubahan bagi masyarakat NTT.
“ saya berasal dari keluarga yang susah. kami datang ke NTT untuk berbakti bukan mau cari pangkat atau jabatan.kami mau berbakti untuk NTT agar lebih baik lagi,” kata Josep.
Setelah berdialog dengan masyarakat Amarasi, Viktor dan Josep diminta untuk berjoged bersama dengan lantunan musik khas Amarasi. (Tim Media)