Ende, Savanaparadise.com,- Wisuda menjadi momentum yang ditunggu oleh Mahasiswa tingkat akhir. Untuk mencapai tahap ini, diperlukan perjuangan serius dari setiap pribadi Mahasiswa.
Setelah menjalani masa perkulihan bertahun-tahun, wisuda menjadi proses akhir kegiatan akademik diperguruan tinggi.
Selain itu, momen ini juga menjadi pengukuhan gelar berakhirnya masa menjadi seorang Mahasiswa.
Masa penantian panjang selama perkulihan, akhirnya dirasakan juga oleh 230 Orang Mahasiswa Universitas Flores (Unflor) Ende yang hari ini, Sabtu, 18/7/2020, resmi diwisudakan.
Namun kali ini agak sedikit beda dan baru pelaksanaan wisuda yang digelar oleh Universitas Flores (Unflor) Ende periode ganjil tahun akademik 2019/2020.
Beda dikarenakan pelaksanaan wisudanya dilakukan secara virtual atau Online dan menjadi sesuatu yang baru dikarenakan orang tua para wisudawan/i sendiri yang memindahkan tali toga (kuncir) dari rumah masing-masing.
Berdasarkan pantauan media, semua wisudawan/I mengenakan atribut wisuda lengkap dengan didampingi oleh kedua orang tua untuk menyaksikan secara langsung rangkaian acara wisuda lewat aplikasi zoom dengan menggunakan HP android di pimpin langsung oleh ketua senat.
Covid-19 telah mengubah kebiasaan Manusia, dari tata cara lama yang lama, kebiasaan yang lama menjadi kebiasaan baru dan tata cara baru.
Digelarnya wisuda secara virtual oleh Univeraitas Flores, telah mengubah seluru kebiasaan lama yang sering dibuat, menjadi sesuatu yang baru.
Semuanya itu dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan demi memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.
Yohanes Setu, salah seorang sarjawan yang baru diwisudakan, saat dimintai keterangannya mengatakan, awal mulanya kita sedikit kecewa dengan keputusan yang diambil oleh panitia wisuda, namun dalam situasi pandemi semestinya kita harus memakluminya.
Menurut Yonis, sudah tepat keputusan yang diambil oleh panitia wisuda tentang dilaksanakannya wisuda secara virtual, semua ini tentunya demi keselamatan orang banyak.
“Coba bayangkan kakak, peserta wisudanya berjumlah 230 Orang dikali 2 karena Bapak dan Mama kami pasti akan ikut hadir, total semuanya orang dalam ruangan yang sama sebanyak 460 Orang”, Kata Yonis, Sang sarjana Manajemen.
Padahal, kata dia, kita diminta untuk tetap patut dan taat pada protokol kesehatan, kalau itu dipaksakan, tentunya kita melanggarnya.
Hal sama juga dikata oleh wisudawati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Maria Valentina Dadi Bedho.
Saat diminta komentarnya, Maria menyampaikan terimakasih banyak kepada Unflor Ende, baik ketua yayasan, rektor, para pegawai, dan para dosen.
“Hari ini adalah hari sangat spesial buat kami semua, walaupun pelaksanaan wisudanya dilakukan secara virtual, kami tetap bersyukur dan berterimakasih karena wisudanya berjalan sesuai yang kami harapkan bersama”, Ungkapnya.
Tuturnya lagi, tentunya ini merupakan momen istimewa bagi kami, karena pertamakali dalam sejarah, wisuda dilakukan secara virtual dan yang memindahkan toga adalah orang tua kami sendiri.
Frasiskus Senda, Bapak dari Yohanes Setu mengatakan, sebagai orang tua, pertama, kami sangat berterimakasih kepada pihak Unflor Ende yang telah menggelar kegiatan wisuda periode tahun ganjil pada hari ini.
“Awal mulanya kami agak sedikit terkejut dengan infoemasi yang diaampaikan oleh anak kami terkait wisuda secara virtual”, Kata Frans.
Sebagai orang tua, tutur Frans, pastinya kami akan memberikan yang terbaik buat anak kami, apalagi pengorbanan yang kami lakukan selama ini membuahkan hasil, namun setelah diberi pengertian oleh anak kami, akhirnya kami memakluminya.
“Sebenarnya saya sudah kontak semua keluarga untuk ambil bagian dalam acara wisuda ini, akan tetapi dilarang oleh anak Yonis karena berkaitan dengan covid-19, Imbunnya.(Chen02)