Site icon savanaparadise.com

Tak Punya Kendaraan, Legislator Ini Kekantor Naik Angkot

Kupang, Savanaparadise.com,- Ketika rekan-rekannya kekantor memakai mobil, Anggota DPRD NTT, Dolvianus Kolo justru memilih naik angkot. Anggota fraksi PDIP dari Daerah Pemilihan TTU Belu ini memilih naik angkot dikarenakan tak memiliki mobil maupun kendaraan pribadi lainnya.

” Saya memang tidak punya mobil. saya baru terpilih, sebelum terpilih memang tidak punya mobil. Motor tidak ada, kalaupun ada tidak bisa bawa motor,” ujarnya kepada wartawan di kupang, Senin, 08/14.

Diceritakannya selama masa kampanye pemilihan legislatif dirinya sudah terbiasa menggunakan jasa angkutan ojek. Naik angkutan umum baginya merupakan hal yang biasa dan lumrah.

” bukan pecitraan, kalau pencitraan itu kalau ada mobil baru naik angkot , itu baru namanya pencitraan,” jelas Ketua GMNI Kupang periode 2005-2007 ini.

Dolvi Tidak merasa minder dengan sesama anggota DPRD lainnya yang memakai fasilitas mobil ke kantor. Dolvi mengaku belum berniat untuk membeli kendraan dalam waktu dekat. Karena selain tidak tahu mengendarai, juga karena jarak tempuh dari rumahnya juga relatif dekat.

Jarak dari rumahnya ke kantor DPRD NTT memang tidak terlalu jauh. Dikupang, Dolvi tinggal di jalan Cak Doko, Oebobo. Dengan nemumpang angkot Line 6,Cuma butuh waktu tempuh 5 menit untuk kekantornya yang beralamat di jalan Eltari.

” Saya juga belum tahu gaji berapa jadi tidak tahu kapan mau beli kendaraan. Sebentar pulang rumah juga saya akan naik angkot lagi ” ujarnya.

Ketika ditanya soal obsesinya selama menjabat sebagai wakil rakyat, Dolvi berjanji akan memaksimalkan perannya sebagai legislatif.

” Saya mau bebrbuat baik untuk masyrakat NTT termasuk masyrakat yang saya wakili yakni daerah pemilihan Belu TTU,” jelasnya.

Menurutnya Kampung kelahirannya kesulitan sarana air bersih. dirinya akan berjuang agar pemerintah untuk menggali potensi air bersih di sana.

” Bulan bulan begini masyarakat di Haumeni kecamatan Bikomi, minum air keruh bahkan berlumpur. Airnya memang tidak layak minum. disitu memang ada sumber air yang besar, tapi aksesnya memang sulit. Saya berjuang agar pemerintah bisa melakukan pembangunan agar bisa melayani masyarakat,” ujarnya.(SP)

Exit mobile version