Site icon savanaparadise.com

Senator Medah Gelar Sosialisasi Empat Pilar Bagi Warga Sumba Timur

Ibrahim Agustinus Medah/Foto Lebatukan Laurensius

Waingapu, Savanaparadise.com,- Senator/Anggota MPR/DPD RI Drs. Ibrahim Agustinus Medah pada Sabtu (20/8/2016) pekan lalu menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi masyarakat, pemuda, mahasiswa, dan pelajar serta tokoh agama di Kabupaten Sumba Timur.

Kegiatan yang dihelat di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur itu digagasi oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Sumba Timur. Selain Ibrahim Medah, tampil juga sebagai nara sumber dalam acara itu adalah Kasat Intel Polres Sumba Timur, AKP. Sigit Agung Susilo, SH, MH dan Mayor Inf. Sukijan yang mewakili Dandim Sumba Timur.

Ibrahim Medah pada kesempatan itu mengatakan, sesuai data statistik, 80 persen lebih penduduk NTT adalah petani namun pemerintah dan negara belum maksimal memberikan perhatian di sektor pertanian. Pasalnya, kendala utama untuk memajukan pertanian adalah ketersediaan air, sehingga dibutuhkan terobosan dan inovasi untuk mengadakan air di NTT untuk memajukan pertanian, peternakan dan konsumsi masyarakat yang berdampak pada kesejahteraan sehingga rasa cinta terhadap NKRI semakin kuat.

“Saya punya strategi untuk untuk membuat air yang limpah bagi NTT yaitu dengan menyisihkan 5 persen APBD masing kabupaten, kota dan Provinsi yang khusus untuk mengadakan air dalam bentuk cek dam, embung, sumur bor dan sebagainya. Dan dana itu dikelolah sendiri oleh Kabupatan dan Kota,” katanya.

Dikatakan Medah, jika semua kabupaten dan kota bersinergi maka krisis air yang selama ini menjadi kendala utama pembangunan pertanian di NTT akan teratasi.

“Ekonomi NTT harus digerakan oleh sektor pertanian, karena potensi pertanian di NTT sangat besar dan jika dikelolah dengan serius maka mampu merubah stigma miskin yang selama ini diidentikan bagi Provinsi NTT.

Mantan Bupati Kupang dua periode itu menambahkan, meski bangsa Indonesia sudah Empat Pilar Kebangsaan namun masih saja banyak warga bangsa Indonesia yang dengan mudah terprovokasi dan mudah terjerumus dalam aliran-aliran radikal yang mengedepankan kekarasan terhadap sesama. Bagi dia, hal itu terjadi lantaran faktor kemiskinan yang diakibatkan karena tidak ada lapangan pekerjaan yang tersedia.

“Padahal sumber daya alam kita sangat memadai terutama di sektor pertanian,” katanya.

Amos Pau, salah satu peserta dalam sosialisasi itu mentakan, upaya untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang wawasan kebangsaan dan nilai –nilai yang terkandung di dalam Empat Pilar Kebangsaan harus lebih intens dilakukan sehingga masyarakat dan terutama generasi muda jangan cepat terprofokasi oleh pengaruh-pengaruh dari paham atau aliran-aliran keras yang mengedepankan penindasan dan tindakan kekarasan.

“Disarankan agar kegiatan sosialisasi tentang Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ini lebih giat lagi dilakukan di wilayah-wilayah yang sering terjadi penindasan terhadap minoritas yang mengatasnamakan Agama sehingga memperkuat pemahaman dan penghayatan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan itu,” ujar aktivis GMKI Sumba Timur ini.(SP/AV)

Exit mobile version