Kupang, Savanaparadise.com,- Ratusan Aktivis Aliansi Menolak Perdagangan Orang (Ampera) mendatangi Mapolda NTT, Selasa, 17/06. Ampera mendesak pihak Kepolisian Resor Kota Medan, Sumatera Utara, untuk segera menuntaskan kasus perbudakan sejumlah pekerja asal NTT di Medan.
Sebelumnya sebanyak 19 korban asal NTT bekerja di sarang burung Walet milik Mohar dijadikan budak hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia. Namun, kasus ini tak pernah terselesaikan, bahkan pelaku utamanya Mohar justru dibebaskan.
Koordinator Ampera, Romo Dedy Ladjar, mengatakan para korban dipaksa bekerja serta identitas mereka dipalsukan.
“ Kami menuntut agar kasus ini segera diselesaikan. Orang NTT dicari karena harganya murah, dan mati pun tak ada yang mempersoalkan,” kata Romo Dedy.
Dijelaskan Romo Dedy, anak-anak NTT dijanjikan akan mendapatkan hidup lebih baik, Tetapi Meskipun korban berjatuhan tapi tidak ada kepedulian dari pemerintah NTT dan aparat Hukum .
“ Atas nama kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia maka kami menuntut untuk dituntaskan,”.(Shemard)