Kupang, Savanaparadise.com – Perpustakaan dan keluarga sebenarnya mempunyai kaitan erat dalam proses menumbuhkan kecerdasan dan intelektualitas masyarakat. Keluarga bisa memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan. Sedangkan perpustakaan dapat mempertahakan eksistensinya dengan berperan sebagai lembaga minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.
Perpustakaan dan keluarga, misalnya orang tua memiliki peranan mencerdaskan anak, menstimulus minat baca anak dengan menyediakan bahan baca yang mampu menggugah anak untuk membaca. Selanjutnya, orang tua perlu memberikan teladan dengan cara aktif membaca dan meluangkan waktu untuk membaca setiap hari.
Kepala Badan Perpustakaan Nasional, Sri Sulasri mengatakan bahwa untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca anak. Pembinaan minat baca anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang efektif menuju bangsa berbudaya baca. Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menambahkan sebuah kebiasaan yang aka dibawah hingga anak tumbuh dewasa atau menjadi orang tua.
“Apabila sejak kecil seseorang terbiasa membaca maka kebiasaan tersebut akan terbawa hingga dewasa,” kata Sri pada acara Roadshow Perpustakaan Nasional 2012 Publikasi Gerakan Nasional Indonesia Membaca di Aula El Tari, belum lama ini di kupang..
Sri mengatakan, apabila adalam sebuah keluarga memiliki kebiasaan membaca maka secara tidak langsung seluruh anggota keluarga tersebut gemar membaca. Keluarga bisa dijadikan sarana pembinaan minat baca masyarakat. Dari kebiasaan membaca ditingkat keluarga, lalu berkembang menuju budaya baca masyarakat.
Perpustakaan dan keluarga mempunyai keterkaitan erat dalam proses menumbuhkan kecerdasan dan intelektualitas masyarakat. Keluarga bisa memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti novel, cerita rakyat, puisi dan sebagainya. Sedangkan perpustakaan bisa mempertahankan eksistensinya dengan berperan sebagai lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.
Pada kesempatan itu, Frans Lebu Raya mengatakan, pemerintah daerah mendukung upaya yang dilakukan untuk meningkatkan gemar membaca masyarakat di daerah ini. “Pemerintah daerah telah menunjukkan komitmen dalam mensosialisasikan pentingnya perpustakaan bagi masyarakat,” kata Lebu Raya.
Dalam rangka tindaklanjut Gerakan Nasional Pembudayaan Gemar Membaca yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, maka perlu pembinaan minat baca anak. Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menambahkan sebuah kebiasaan yang diharapkan terbawa hingga dewasa, paparnya
Sehingga penting lanjut Lebu Raya, karena salah satu funsi perpustakaan adalah meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Disebutkan pula bahwa dengan tahun 2012 ini, sudah 861 desa/kelurahan atau 27,63% yang mendapat bantuan dari 3.117 desa/kelurahan yang ada di NTT. Sedangkan 2.256 desa/kelurahan belum mendapat bantuan, sebut Frans Lebu Raya.
Dikatakan bahwa sesuai dengan undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, sebagaimana disebutkan bahwa kewajiban pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya mendukung undang-undang antara lain, menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah, menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing, menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat, menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan, dan memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah serta mengembangkan perpustakaan umum di daerah berdasarkan kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya, jelasnya
Diharapkan pula agar dukungan moril mau materi dari Perpustakaan Nasional RI masih terus diberikan untuk NTT demi pengembangan perpustakaan, sehingga perpustakaan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan SDM dan dapat mencapai sasaran yang tepat dan menjadi momentum untuk mengembangkan perpustakaan yang dapat menjadi sarana mencerdaskan kehidupan masyarakat di NTT, ungkap Lebu Raya penuh harap.(*/Rey)