Kupang, Savanaparadise.com, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pariwisata menggagas menonton Ikan Paus di Kabupaten Lembata. Gagasan ini sedianya akan terealisasi pada tahun 2018 mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Jelamu mengatakan gagasan itu untuk menarik minat wisatawan asal Eropa dan Australia untuk berkunjung ke NTT.
NTT, menurut dia, dikenal dengan budaya menangkap ikan paus yang dilakukan secara tradisional oleh warga Lamalera, Kabupaten Lembata. Namun, budaya tersebut masih ditentang oleh dunia internasional, terutama para pemerhati lingkungan hidup.
“Rata- rata wisatawan dari eropa dan Australia tidak mau ada pembunuhan terhadap hewan atau darah,” ujarnya , Kamis, 15/06.
Wisata menonton ikan paus ini, kata dia, karena perairan NTT sering menjadi daerah transit ikan paus, terutama di perairan Lembata, Flores Timur dan Alor. Perairan NTT memiliki habitat laut dalam dan pelintasan 18 jenis paus, termasuk dua jenis paus kharismatik yakni paus biru (Balenoptera Mausculus) dan paus sperma (Physter macrocephalus).
Dia mengatakan menonton paus dan lumba- lumba (Setasea) di alam liar adalah industri yang berkembang pesat dengan keuntungan mencapai 1,5 dollar US setiap tahunnya.
Karena itu, pihaknya mulai melakukan sosialisasi draf rencana pengembangan dan rencana bisnis menonton puas dan lumba- lumba kepada semua stacholders.
Untuk diketahui, Perairan provinsi NTT memiliki habitat perairan laut dalam serta menjadi wilayah perlintasan 18 jenis paus termasuk dua spesies paus yang langka dan karismatik yaitu paus biru (Balaeonoptera musculus) dan paus sperma (physeter maerxocephalus). Hal ini masih ditambah dengan kuntur kedalaman laut perairan provinsi NTT yang curam sehingga.menjadikan kawasan perairannya sangat potensial untuk menjadi akses pengamatan paus.(SP)