Ba,a, Savanaparadise.com,- Pemilihan Majelis Sinode GMIT Periode 2015-2019 berakhir dengan kemenangan Pdt. Dr. Mery Kolimon. Jebolan Protestant Theological University, Nederland tahun 2008 ini berhasil meraih 141 suara dari total suara sebanyak 273 suara. Berada di peringkat kedua adalah Pdt. Benjamin Nara Lulu dengan 106 suara. Sedangkan Pdt. Dr. Mesakh Dethan hanya meraup 24 suara.
Dengan hasil ini, Sidang Sinode GMIT XXXIII Rote Ndao mencatat sejarah dengan terpilihnya seorang perempuan memimpin GMIT empat tahun ke depan. Sebelumnya selama 32 kali sidang sinode, yang terpilih menjadi ketua sinode selalu laki-laki.
Perhitungan suara yang berlangsung, Kamis (1/10/2015) malam sekitar pukul 15.30 wita berlangsung menegangkan. Perhitungan dilakukan dalam lima tahap. Masing-masing tahap untuk 50 surat suara. Persaingan suara antara Pdt. Mery dan Pdt. Benjamin berlangsung ketat. Salib menyalib suara pada perhitungan tahap pertama berakhir dengan kemenangan Pdt. Mery yang meraup 25 suara. Unggul tipis dari Pdt. Benjamin yang meraih 21 suara. Sedangkjan Pdt. Mesakh mendapat empat suara.
Pada perhitungan tahap kedua, suara Pdt. Mery mulai menjauh dengan meraih 49 suara. Sedangkan Pdt. Benjamin mendapat 40 suara. Pdt. Mesakh maju sedikit ke angka 11 suara. Pada perhitungan tahap ketiga, Pdt. Mery kian menjauh dengan meraih 78 suara. Sedangkan Pdt. Benjamin meraup 57 suara. Suara Pdt. Mesakh mentok di angka 15. Pada perhitungan tahap keempat, perolehan suara Pdt. Benjamin sedikit menanjak dengan memperkecil selisih suara dengan Pdt. Mery. Pdt. Benjamin mendapat 81 suara dan Pdt. Mery mendapat 99 suara.
Kejar mengejar suara juga terjadi untuk jabatan Wakil Ketua, yakni antara Pdt. Agustina Oematan-Litelnoni dengan Pdt. Gayus Polin. Pada perhitungan tahap pertama Pdt. Agustina unggul satu suara. Ia mendapat 17 suara, sedangkan pdt. Gayus mendapat 16 suara. Kejar mengejar suara terus berlanjut hingga perhitungan tahap kedua. Bahkan, di tahap ini keduanya sama-sama meraih 33 suara.
Pada perhitungan tahap ketiga, keduanya terus meraup suara. Perhitungan tahap ketiga ini berakhir dengan keunggulan Pdt. Gayus dengan 53 suara. Sedangkan Pdt. Agustina mendapat 49 suara. Perhitungan suara untuk calon wakil ketua kian menegangkan. Kejar mengejar angka terus terjadi. Namun, di akhir perhitungan, suara Pdt. Agustina berhasil menyalib. Ia meraih 73 suara sedangkan Pdt. Gayus memperoleh 65 suara. Pdt. Agustina unggul 8 suara.
Sementara untuk jabatan sekretaris, persaingan ketat terjadi antara dua calon, masing-masing Pdt. Yusuf Nakmofa dan Pdt. Oktofianus Nenohai. Namun sejak perhitungan tahap pertama Pdt. Yusuf selalu unggul. Pdt. Yusuf menutup perhitungan tahap keempat dengan memperoleh 76 suara. Dia unggul 15 suara atas pesaing terdekatnya Pdt. Oktofianus yang meraih 61 suara.
Untuk jabatan wakil sekretaris, terjadi persaingan ketat antara Pdt. Elisa Maplani dengan Pdt. Marselintje J. Ay-Touselak. Persaingan suara keduanya berlangsung sejak perhitungan tahap pertama. Di tahap pertama, Pdt. Marselintje unggul dua angka atas Pdt. Elisa. Pdt. Marselintje mendapat 11 suara sedangkan pdt. Elisa mendapat 9 suara. Persaingan ketat berlangsung hingga perhitungan tahap kedua. Pdt. Marselintje unggul tipis satu suara, yakni 21 vs 20. Dan, di perhitungan tahap ketiga, keduanya sama-sama mengumpulkan 32 suara. Namun untuk perhitungan tahap keempat, Pdt. Marselintje menjauh dengan selisih 10 suara. Ia mendapat 49 suara, sedangkan Pdt. Elisa mendapat 39 suara.
Majelis Sinode terpilih, masing-masing Pdt. Mery Kolimon (ketua), Pdt. Agustina Oematan-Litelnoni (wakil ketua), Pdt. Yusuf Nakmofa (sekretaris), Pdt. Marselintje Jacoba Ay-Touselak (wakil sekretaris), Pnt. Mariana Roh Bbire (bendahara), serta anggota-anggota atas nama Liven Rafael (bidang hukum), Fary Francis (politik), Godlief Neonufa (Pendidikan) dan Robert Fanggidae (Ekonomi) , langsung ditetapkan Majelis Ketua Persidangan (MKP) sebagai Majelis Sinode GMIT terpilih.
Pada saat penetapan, para calon terpilih dipersilakan menempati tempat khusus di bagian depan Auditorium Ti’ilangga.(SP)