Kupang, Savanaparadise.com,- Para 1001 kuda Sandalwood di Sumba pada 3 sampai 15 Juli 2017 sebagai bentuk memperkenalkan Pulau Sumba lebih luas, baik skala lokal, nasional maupun mancanegara. Karena itu, DPRD NTT sangat mendukung event dimaksud.
Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa mengatakan diselenggarakannya parade 1001 kuda Sandalwood di Pulau Sumba tersebut merupakan sebuah langkah positif dari pemerintah NTT dalam kerangka mengangkat aspek-aspek budaya dan pariwisata di daerah itu. Apalagi bicara tentang kuda, sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Sumba. Sehingga DPRD NTT sangat mendukung upaya pemerintah NTT yang menggelar kegiatan parade 1001 kuda di Pulau Sumba.
“Selain mengangkat aspek kebudayaan, parade kuda juga bisa memacu pertumbuhan sektor pariwisata NTT khususnya di Pulau Sumba,” kata Yunus kepada SP, Rabu, 05/07 di Kupang.
Tentang dukungan anggaran untuk parade kuda tersebut, wakil rakyat asal daerah pemilihan Sumba ini mengatakan, pada prinsipnya sudah dari tahun 2016 ketika pemerintah menginisiasi event pariwisata Tour de Flores (TdF) dan Tour de Timor (TdT). DPRD juga berinisiatif agar Sumba sebagai daerah yang sangat terkenal dan kental dengan adat istiadatnya,juga digelar event berskala internasional.
“Badan Anggaran DPRD memberi keluasan kepada pemerintah untuk menskenario kegiatan parade kuda Sandalwood,” ujar Yunus.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskann, yang terpenting adalah curahan APBD tidak membatasi atau tidak menghambat program-program strategis lainnya. Apabila event ini sudah mendunia dan menjadi event tahunan, tentunya ada kontribusi dari pihak swasta dan perhatian dari pihak ketiga yang juga peduli pada isu-isu kebudayaan, yang bisa mengangkat NTT sebagai salah satu destinasi wisata internasional. DPRD tetap mendukung upaya pemerintah serta mendorong pemerintah untuk mensiasati, sehingga terbangun kerja sama antarpihak.
“Bicara tentang pariwisata, pemerintah hanya menyediakan lokus atau destinasinya. Sedangkan para penikmat wisata, datangnya dari kelompok-kelompok dan pegiat wisata yang selama ini turut mendukung setiap event yang ada,” papar Yunus.
Kepala Dinas Periwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, parade kuda Sandalwood diikuti 1001 kuda dari berbagai daerah di daratan Pulau Sumba yang mencakup empat kabupaten, yakni Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya. Penyelenggaraan parade kuda dimaksud semata-mata untuk memperkenalkan potensi wisata NTT ke daerah lainnya di Indonesia bahkan di dunia. Pasalnya, NTT dikenal memiliki banyak potensi wisata bahari dan budaya yang sering dikunjungi wisatawan lokal, domestik dan internasional.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya meminta kepada seluruh jajaran pemerintah kabupaten, terutama yang berada di tiga pulau besar, yaitu Flores, Sumba dan Timor untuk berupaya menggelar event tahunan berskala nasional dan internasional setiap tahunnya. Dengan begitu, dapat mengundang wisatawan untuk berkunjung ke NTT dan sekaligus mendukung pembangunan sektor parawisata di Provinsi NTT.
“Kita harus berupaya untuk menjual Nusa Tenggara Timur dalam konteks sektor pariwisata agar dapat memicu perhatian dunia terhadap berbagai potensi yang kita miliki. Misalnya, saat ini lewat parade kuda sandalwood dan festival tenun ikat tradisional, dapat mengundang perhatian wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang ke NTT”pinta Gubernur Lebu Raya, ketika membuka dan melepas parade 1001 kuda sandalwood.(SP)