Kefamenanu, Savanaparadise.com,- Arena Pacuan Kuda Tanjung Bastian, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menjadi sangat menarik karena berada dipinggir pantai yang eksotik. Hembusan udara pantai yang segar menjadi sensasi yang menarik ketika menonton kuda berlarian disepanjang sirkuit yang berada dibibir pantai ini. Apalagi tanjung Bastian terletak diantara gugusan gunung yang ditumbuhi perdu tentu menyajikan kesan yang sangat menarik.
Pantai Tanjung Bastian berjarak sekitar 67 kilometer dari Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU, dan dapat ditempuh kurang lebih satu jam setengah jam perjalanan dengan menggunakan angkutan umum, pedesaan, kendaraan sewa maupun ojek. Arena pacuan kuda itu pun sangat strategis karena berada persis di jalur perlintasan kendaraan asal Timor Leste, baik dari Distrik Oekusi menuju Dili (ibu kota negara Timor Leste) maupun sebaliknya.
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, mengatakan lomba pacuan tersebut sudah menjadi agenda wisata tetap dari pemerintah. Selain untuk mendorong masyarakat untuk beternak kuda, Fernandez mengatakan event tersebut untuk mendorong ekonomi masyarakat pesisir. Karena dengan event tersebut para penonton bisa membelanjakan uangnya untuk kebutuhan makan minum serta barang souvenir.
“Lomba pacuan kuda ini digelar untuk memberi hiburan kepada rakyat sekaligus tujuannya adalah untuk melestarikan kembali budaya pacuan kuda karena populasi kuda saat ini semakin hari semakin berkurang. Dengan event ini kita mengharapkan kepada masyarakat untuk kembali memelihara dan melestarikan kembali budaya dan juga membina keakraban antara sesama pemilik kuda, pemelihara kuda dan juga masyarakat,” kata Fernandez, Minggu, 07/08 disela-sela lomba.
Fernandes mengatakan pemerintah akan terus melakukan penataan guna menjadikan lokasi tersebut lebih representatif. Untuk mencapai itu menurutnya tanjung Bastian akan diserahkan kepada pihak ketiga untuk dikelola.
“Tentunya pihak ketiga punya perencanaan untuk mengembangkan pariwisata di tempat ini. Kegiatan pariwisata yang dilaksanakan di tempat ini banyak, hanya saja di lokasi ini masuk dalam kawasan hutan, karena itu kita masih berproses untuk izin pinjam pakai dari Kemeterian Kehutanan,” kata Fernandez.
Dia mengatakan selain pacuan kuda ditanjung Bastian juga digelar lomba memancing. Lomba memancing katanya juga untuk menggerakan orang Timor masuk laut.
“ lomba mancing itu mempunyai manfaat yang luar biasa karena membuat kita orang dawan atau pah meto itu bisa masuk kelaut. Itu suatu hal yang luar biasa dan saya senang. Tinggalnya dipinggir pantai tapi memandang kegunung untuk mata pencaharian,” kata Fernandez.
Sementara itu Kadis Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten TTU, Yosefina Onda mengatakan pacuan kuda diikuti oleh tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kupang, Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu.
“ perlombaan ini diselenggarakan selama empat hari. Ada 13 kabupaten yang diundang namun yang hadir hanya kabupaten Kupang, TTU dan Belu,” katanya.
Dia menjelaskan kuda yang dilombakan pada event tersebut berjumlah 121 kuda dengan rincian TTU 62 ekor, kabupaten Kupang 26 ekor dan kabupaten Belu 33 ekor dengan 121 ekor kuda.(SP)