Site icon savanaparadise.com

Menggelayuti Malam Panjang di Arena Terlarang Kota Kasih

foto web

Catatan Shemard Dju

Shemar/Dju,

Sejarah kota kupang manise, memang tak seramai propinsi lain atau kota lain. Namun jangan dikira Kupang tak menyimpan magnet yang mampu mendatangkan pelancong dari berbagai belahan dunia. Ya,,, di ibu kota provinsi terselatan di NKRI ini selalu menawarkan kenikmatan tersendiri. Selain pantainya yang eksotis, Kupang juga memiliki kehidupan malam yang aduhai. Tak percaya? Mari kita telusuri!

Sebagai kota yang sedang berkembang, Kupang selalui diwarnai sesuatu yang baru. Usaha baru, gedung baru, Mall baru, dan lain-lain yang baru. Semua serba baru dari waktu ke waktu. Begitu juga dengan kehidupan malamnya. Diskotik dan cafe untuk kehidupan malam dengan layanan Plus selalu datang silih berganti dengan wajah, body dan dandanan baru.

Bagi para penikmat “jajanan”, adalah surga pun miliknya yang sayang jika dilewatkan. Itulah sebabnya kota Kupang manise mulai dibanjiri para ABG atau para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang kebanyakan datang dari Pulau Jawa, Malang, Surabaya, dan Bali. Bagi penjual jasa tubuh ini, Kupang merupakan “tempat kerja Seks” yang menjanjikan rupiah berjuta-juta.

Tak hanya sejumlah oknum pejabat baik eksekutif maupun legislatif pun mulai doyan ke tempat seks tenau Kupang hanya untuk sekedar tahu bagaimana dasyatnya ‘berkelahi’ dengan “barang impor”. Tak jarang pula sebagian dari mereka menyisikan waktu tugasnya ke Kupang untuk merasakan nikmatnya bermalam di Kota Kupang.

“ Mas jangan Foto aku dong, aku malu loh,,, kita mulai dari lokalisasi Karang Dempel (KD) Tenau Kupang,” ujar salah seorang pekerja malam, Disalah satu lokalisasi ujung Barat Kota Kupang ketika berbincang dengan media ini.

Ditempat ini terdapat ‘hiburan’ yang siap memuaskan pengunjung. Mulai dari berkaroke hingga esek-esek, semua lengkap dengan harga terjangkau. Pengunjung tinggal memilih. Barang bagus dengan harga sedikit mahal, atau barang rongsokan dengan harga setengah gratis. Semua terserah pennikmat.
Tak semua tempat hiburan meyediakan layanan plus-plus, Masih ada pub-pub yang hanya memperbolehkan pengunjung untuk adu suara saja lewat karoke. Sedangkan urusan esek-esek dilarang keras. Lagi pula mereka tidak menyiapkan perempuan atau lelaki incaran tante-tante yang kesepian seperti yang ada di pub-pub langganan penikmat cinta sesaat.

Belum lama ini beberapa rekan media cetak, elektronik dan televisi melakukan investigasi dengan mengunjungi beberapa pub di Kota Kupang. Ketika hendak masuk, security mencegat, harus bayar pas masuk Rp.3000 dulu. Ohhh No problem!, asal bisa masuk.

Disaat para pengunjung karoke santai melahap bir dan sambil karaoke, disisi lain di gedung itu terlihat para lelaki keluar masuk lewat lorong persis disamping ruang karoke. Selidik punya selidik ternyata baru habis buang ‘hajat’ di ruang belakang. Ternyata disana berjejer para wanita cantik dengan balutan baju memacu andernalin. Di kamar masing-masing, mereka menanti datangnya ‘pembeli”.

Diantara para PSK itu terdapat seorang cewek yang terbilang paling manis and seksi dari yang lain. Sebut saja namanya Ayu. Umurnya baru 25 tahun. Bodynya, hm,,,, bagai gitar spanyol yang baru habis difinishing. Hahay,,,! Ia mengaku berasal dari Jakarta. Dan, selama di Jakarta ia biasa beroperasi di Diskotik Stadium yang terletak di bilangan Jakarta Barat. Ia bahkan baru tiga bulan berada di Kota Kupang.

Tapi sabar dulu. Ayu mengaku ia sedang menjalani program rolling yang dibuat oleh majikannya yang biasa dipanggil Mami. “Aku sudah tiga tahun kerja ginian. Enam bulan sekali, aku dirolling sama Mami ke Kupang,” desahnya.

Lalu berapa penghasilannya saat berada di Kupang? “Wah lumayan mas. Setidaknya aku bisa tabung lalu kirim ke kampung. Aku asli Semarang, Jawa Tengah. Yang pasti dari setiap melayani tamu, aku bersih dapat Rp 500 ribu sampai Rp100 ribu. Jumlah menjadi 3 X 1000 itu dari Mami. Kalau dapat tamu yang baik, aku bisa dapat lumayan sekali kencan saja.

Exit mobile version