Kupang, Savanaparadise.com,- Anggota DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Timur Drs. Ibrahim Agustinus Medah Meminta Menteri Perhubungan , Ignasius Jonan untuk menyediakan Kapal Pengangkut ternak bagi NTT.
Hal ini disampaikan Ibrahim Medah, selaku anggota Komite II DPD RI dalam pertemuannya dengan menteri perhubungan Ignasius Jonan beberapa waktu lalu ia mendesak untuk menyediakan sebuah kapal pengangkut hewan ternak dari NTT ke luar NTT.
Hal itu, kata dia untuk menindaklanjuti kesepakatan kerja sama yang ditandatangani oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang disaksikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu di Kupang.
“Saya bilang ke menteri Perhubungan bahwa sekarang kapal yang angkut ternak dari NTT ke Jakarta menggunakan kapal kargo biasa turun di Surabaya naik lagi ke Jakata. Dan, karena kondisi kapal yang tidak layak maka semua sapi yang dikirim dari NTT akan mengalami penurunan berat badan dan bahkan banyak yang mati. Angka susut dan mati itu sekitar 15-20 persen dari yang diangkut. Dan tidak ada satu ekorpun yang berat badannya tetap, pasti turun,” katanya.
Medah menjelaskan, jika saja nilai susut dan mati itu mencaai 20 persen dan sapi yang dikirim keluar NTT tiap tahun mencapai 100 ribu ekor, maka maka hanya 80 ribu ekor saja yang sampai di tempat tujuan terutama di Jawa.
“Masyarakat sangat rugi hanya karena tidak ada kapal hewan. Saya harap dalam tahun ini kapal hewan itu bisa dieralisasi, dan saya kawal terus karena terkait kapal hewan ini sudah menjadi cita-cita saya sejak bupati Kupang,” katanya.
Ia menambahkan, jika pemerintah pusat tidak bisa memenuhi permintaan kapal feri besar dan kapal hewan untuk NTT maka pihaknya juga telah membangun komunikasi dengan sejumlah investor dari China untuk menyediakan kapal tersebut. “Mereka (investor China) juga sudah bersedia jika Pemerintah Provinsi NTT mau bekerja sama untuk mengelola kapal feri besar dan kapal hewan,” katanya.
Dengan sejumlah fakta itu, Medah mengatakan, Menteri Perhubungan sedang mengakaji permintaan itu dan akan segera ditindaklanjuti karena sudah menjadi kebutuhan bagi NTT.(SP)