Kupang, Savanaparadise.com, – Pulau Ndao kini terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan lokakarya Tenun Ikat Daerah. Uniknya, perempuan di pulau Ndao bertugas untuk menenun tenun ikat sejak kecil dan kaum laki-laki yang bertugas untuk menjual ke pasaran. Kini tenun ikat telah menjadi sumber ekonomi warga di Ndao secara turun – temurun.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelestarian budaya daerah, Dekranasda kabupaten Rote Ndao menggandeng kelompok Mahasiswa untuk mempromosikan tenun ikat hasil karya masyarakat Rote Ndao. Dalam acara peragaan busana daerah yang di gagas Dekranasda NTT, yang turut di hadiri oleh ke dua mahasiswa binaan Dekranasda Rote Ndao, Herly Feoh dan Nikky Dates.
Saat ditemui savanaparadise di sela-sela acara peragaan busana daerah, Rabu (24/10), Nikky Dates yang merupakan campuran asal Rote dan Timor Leste ini mengatakan bahwa sebagai seorang yang lahir dengan darah NTT maka sepantasnya mempromosikan budaya ini di luar NTT bahkan ke Negara tetangga lainnya.
“Kita harus dukung tenun ikat karena menggambarkan lambang kehormatan daerah,” Nikky.
“Tradisi tenun ikat di NTT merupakan salah satu contoh yang paling menonjol dari warisan budaya di Indonesia dan di Asia Tenggara. Sebaliknya dengan bentuk-bentuk ekspresi seni dan budaya, tenun ikat tetap menjadi identitas dan ekspresi hidup utama budaya kontemporer Nusa Tenggara Timur,” ungkap Nikky.
Herly Feoh, pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa tenun ikat sebagai warisan leluhur, tenun ikat NTT perlu dipertahankan. Karena warisan leluhur saat ini telah dijadikan sebagai ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Dengan jumlah pengrajin dan motif tenun ikat NTT yang cukup banyak, maka NTT patut dipromosikan sebagai provinsi menenun”, imbuhnya
Dikatakan pula bahwa lewat acara yang mendatangkan orang-orang kreatif yang datang dari berbagai negara dan provinsi serta kabupaten di NTT dapat mempromosikan tenun ikat dan potensi lain daerah NTT seperti titik-titik pariwisatanya.
Maka dengan demikian, lanjut Herly. “Kami ingin mempromosikan tenun ikat ini sehingga dapat membuka kerjasama penenun kontemporer dan tradisional dari berbagai daerah di NTT, Indonesia secara keseluruhan dan negara-negara tentangga lainnya”, tandasnya penuh keyakinan.(Rey)