Kupang, savanaparadise.com – Kementerian pertanian RI melalui Forum Profesor Riset Badan Litbang Pertanian melakukan kajian model percepatan pembangunan pertanian berbasis inovasi di wilayah perbatasan NKRI-RDTL di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang pusat kegiatan ekonomi berbasis sektor pertanian.
“Kami melakukan kajian di pusat kegiatan ekonomi terpadu di kabupaten Belu yakni di kecamatan Tasifeto Timur, Raihat, dan kecamatan Kobalima Timur. serta di kabupaten TTU di kecamatan Bikomi Utara dan Wini untuk melihat model pusat kegiatan ekonomi terpadu berbasis inovasi sektor pertanian wilayah perbatasan NKRI-RDTL”, ujar kordinator Tim Riset, Prof. Kedi Sura Disastra, ketika bertatap muka dengan Pemprov NTT yang di wakili Sekda, Frans Salem di Kupang, kamis, 20/06.
Dikatan profesor Kedi Sura Kunker tersebut bertujuan untuk mendapatkan model pusat kegiatan ekonomi terpadu berbasis inovasi sektor pertanian wilayah perbatasan NKRI-RDTL untuk mendapatkan pilot projek untuk pengembangan sektor pertanian di wilayah perbatasan.
Menurut Kedi, ada tujuh pokok yang berhasil di indentifikasi oleh tim kunker yakni identifikasi wilayah potensial, inventori potensi teknis-biofisik, sosial-budaya, dan potensi ekonomi, identifikasi kegiatan pembinaan teritorial, identifikasi lokasi pusat kegiatan ekonomi terpadu dan lokasi pemasok, inventori sektor-sektor pendukung pengembangan sektor pertanian, strategi/antisipasi masalah pengembangan serta identifikasi peluang pengembangan (termasuk pengaktifan pasar perbatasan).