Site icon savanaparadise.com

Inovatif Dalam Sistem Layanan Jasa Keuangan, Bank NTT Dapat Pujian dari Bank Indonesia dan OJK

Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, didampingi Dirut Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho, Kepala Bank Indonesia NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Wakil Kepala OJK NTT, Setia Ariyanto, Komisaris Independen, Samuel Djoh Despasianus, saat moment peresmian Smart Branch KCU Kupang, Rabu (15/9).

Kupang, Savanaparadise.com,- Bank NTT mendapat pujian dari pihak regulator yaitu Bank Indonesia dan otoritas Jasa Keuangan (OJK). hal ini terkait dengan berbagai inovasi yang dilakukan Bank NTT dalam layanan jasa keuangan. Pada pengresmian layanan smart branch pada Kantor Cabang Utama Bank NTT, Jl. Cak Doko, Kelurahan Oetete Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Rabu (15/9), Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan Bank Indonesia terus mendorong Bank NTT agar terus melakukan digitalisasi keuangan, salah satunya melalui layanan ATM dan berbagai sistem pembayaran.

“Bank Indonesia menciptakan sistem ini sehingga digitalisasi ekonomi dan keuangan bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Triwulan kedua pertumbuhan ekonomi sudah 4,22, walau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi secara nasional, yakni 7,07 tetapi ini memberikan indikasi yang cukup kuat bahwa kita sudah mulai on the track,”tegasnya menambahkan, pihaknya sudah menyusun blue print sistem pembayaran. Termasuk QRIS menjadi bagian dari implementasi sistem pembayaran. BI juga mendorong Pemda untuk menerapkan sistem elektronifikasi dan digitalisasi dalam manajemen keuangan.

“Nah kami bekejasama dengan Bank NTT untuk mendorong para bupati dan walikota di NTT untuk terus melakukan percepatan melalui digitalisasi. Ini yang terus kita dorong dan salah satu yang kita lihat kinerja Bank NTT sudah on the track. Jadi luar biasa,”tegas Nyoman.

Masih menurutnya, jika pada 17 Juli lalu, Bank NTT mendeklarasikan dirinya sebgai Super Smart Bank, dan meluncurkan Kantor Cabang Khusus (KCK) sebagai kantor pertama menggunakan layanan smart branch, maka Rabu hari itu, Bank NTT kembali mengukir sejarah baru dunia perbankan di NTT.

Baca Juga Gubernur Harap Tenau Pelabuhan Ekspor, Jakarta Isyaratkan Tol Laut Merauke-Kupang
“Krena itu saya mau katakan bahwa yang terpenting adalah man behind the tecnology-nya. Nah ini yang perlu didorong. Saya kira beberapa hal ini menurut hemat kami, pengamatan kami, ketika bekerjasama sengan Bank NTT ini sangat luar biasa,”ungkap Nyoman.

Berdasarkan amatan Bank Indonesia, track record Bank NTT kelihatan sudah semakin baik. Pihaknya berharap dengan perkembangan positif Bank NTT semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTT. “Jadi titik dari ujung-ujungnya ini adalah seperti visinya Pemerintah Provinsi NTT yakni NTT Bangkit, NTT sejahtera. Nah kalau inklusi keuangannya berhasil, seluruh orang sudah memiliki akses ke lembaga perbankaan, tentu ini akan menambah akses perbankan kita, kredit kita akan semakin bagus, Lembata dan daerah-daerah lain, produk-produk unggulannya bisa dibiayai dengan baik sehingga pertumbuhan eonomi kita baik, inflasi kita stabil.”

Bukan hanya itu, Nyoman juga berterimakasih kepada Bank NTT atas kontribusinya terhadap peningkatan jumlah warga pengguna Quick Respon Indonesian Standard (QRIS) di NTT yaang semakin hari semakin meningkat. “Walaupun targetnya 74.000 namun kita berharap 100.000 QRIS di NTT. Semoga Bank NTT menjadi luar biasa dan dua tahun lagi menjadi Bank Devisa.”

Sementara pengakuan yang sama datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Wakil Kepala OJK NTT, Setia Ariyanto dalam sambutannya menegaskan sejauh ini OJK melihat, Bank NTT sudah melangkah ke arah yang lebih baik. “Sesuai statusnya yang sudah dinyatakan sebagai bank yang sehat tentu menjadikan Bank NTT menggunakan layanan digital dalam pelayanannya,”ujarnya.

OJK pun melihat dari kinerja keuangan, Bank NTT menunjukkan kinerja yang baik, bahkan terus meningkat di era pandemi. Penyaluran kredit di Bank NTT sangat tinggi bahkan melebihi kinerja nasional. “Kalau di perkreditan, year on year (YoY), di bulan Juni 2021, pertumbuhan kredit di Bank NTT mencapai 7,92% sedangkan secara nasional hanya 0,64 %,”tegas Setia.

Karena itu OJK berharap dengan pertumbuhan kredit yang baik ini menstimulus pertumbuhan ekonomi di NTT khususnya dalam upaya untuk memulihkan perekonomian nasional di NTT. OJK sebagai pengawas dan regulator tetap menjaga agar Bank NTT tetap melakukan program perbaikan di proses bisnis, serta melakukan peningkatan perbaikan dalam kualitas SDM. Karena baginya, ini sejalan dengan arah kebijakan dari OJK terkait roadmap pengembangan perbankan Indonesia.

Walikota: Terimakasih Bank NTT

Walikota Kupang, Jefirstson Riwu Kore, saat itu pun menyatakan bangga atas kinerja direksi sekarang. “Begitu banyak perubahan dan kreativitas-kreatifitas yang dibuaat oleh Bank NTT. Sebagai pemimpin di kota ini kami merasakan tentang perubahan itu,”tegasnya. Jika OJK menyatakan soal prestasi Bank NTT di bidang penyaluran kredit, maka itu bukan perkara baru.

“Kreditnya bertumbuh, itu prestasi yang luar biasa. Dari sisi prestasi, kreativitas, kami melihat pemimpin yang sekarang adalah orang yang memiliki visi luar biasa kedepan. Ini pemimpin-pemimpin yang kita cari untuk membangun Indonesia khususnya ekonomi di Provinsi NTT,”tegas Jefri.

Sebagai pemegang saham, walikota mengoreksi tentang Non Performing Loan (NPL). Menurutnya, manajemen harus bekerja keras untuk menurunkan angka NPL. Namun selain itu, baginya, kinerja manajemen Bank NTT sudah bekerja pada jalurnya.

Menurut Walikota, masyarakat harus tau bahwa kontrubusi Bank NTT terhadap Kota Kupang cukup banyak. “Kalau Pak Dirut dikatakan deviden yang kami terima sebesar Rp 142,5 miliar, ini lumayan dibandingkan dengan saham yang digelontorkan sekitar Rp 97 M. tahun ini saja, dua tahun terakhir hampir diatas Rp 20 M. belum lagi CSR dan lain-lain. Saya atas nama pribasi mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama dan kreativitas-kreativitas yang dilakukan oleh pemimpin yang sekarang. Yakni bagaimana menggunakan dana sekecil-kecilnya untuk kesejahteraan masyarakat,”ungkap Jefri bangga.

Sementara Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dalam sambutannya menegaskan, prestasi yang dicapai, semata-mata karena dukungan pemegang saham dan seluruh masyarakat NTT.

“Kami percaya, dengan doa dan dukungan dari seluruh pemegang saham, akan memampukan kami untuk mencapai modal inti minimum Rp 2 Triliun, sesuai target yang diberi, pada akhir tahun ini. Kami optimis akan mencapainya,”tegas Alex.

Lebih jauh mantan Direktur Pemasaran Dana Bank NTT itu menambahkan, pihaknya memiliki beberapa konsep kerjasama dengan Pemkot Kupang, diantaranya mendukung layanan Soda Molek di Kelurhan Oetete, dengan layanan urusan administrasi kependudukan di Kontainer ATM yang terletak KCU.

Hadir dalam momentum itu, Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, serta sejumlah mitra. Dari kalangan internal, hadir Komisaris Independen, Samuel Djoh Despasianus, serta sejumlah Kadiv yakni Kadiv Rencorsec Endri Wardono, Kadiv IT Bisnis, Salmun Randa Terru, Kadiv Treasury, Zet Lamu. (Adv)

Exit mobile version