Kupang, Savanaparadise.com,- Aktivis Pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) bersama Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) menyuarakan kepada Publik NTT untuk menolak Setya Novanto, Herman Herry dan Charles Mesang.
Penolakan ini didasarkan pada data yang dirilis oleh ICW pada Juni 2013 terhadap 36 caleg incumbent yang terlibat mega skandal korupsi yang kemudian disebut caleg pro korupsi. Dalam rilis tersebut ada nama Setya Novanto, Herman Herry dan Charles Mesang. Tak hanya itu PMKRI dan LMND mendasarkan penolakan dengan refrensi berbagai pemberitaan di berbagai Media massa.
“ Memang belum ada putusan hukum tetap terkait nama nama tersebut. Tapi kami yakin rilis ICW adalah sangat akurat di seluruh indonesia. Caleg-caleg macam mereka kita akui telah merusak citra perpolitikan dan mencoreng integritas pribadi dan ploitik masyarakat NTT di tingkat nasional yang telah mengutus mereka menjadi wakil kita di senayan,” kata Sekkretaris Jenderal PMKRI, Bonefasius Jehadin, kepada wartawan di kupang, kamis, 27/03.
Dikatakannya berdasarkan kicauan Nasarudin dan rilis ICW, KPK baru memeriksa Setya Novanto baru satu kali. Kita mempertanyakan keberanian KPK untuk menahan Setya Novanto.
“ Kami mengajukan mosi tidak percaya kepada KPK karena tidak berani menahan Setya Novanto. Jangan-jangan KPK juga terlibat korupsi?. Karena realita sekarang Setya Novanto masih langgeng dalam melakukan aktivitasnya, ujar Jehadin.
Menurutnya penolakan terhadap Novanto, Herman Herry dan Charles Mesang adalah murni untuk menyuarakan kepada masyarakat untuk tidak memilih para politisi busuk.
“ Media massa selama ini memberitakan tentang Korupsi Novanto tapi belum ada gugatan kepada media-media yang telah memberitakan termasuk rilis data ICW,” jelasnya.
Ketua LMND, Aprianus Hale mengatakan terkait dengan rilis ICW yang telah menyebut nama Setya Novanto, Herman Herry dan Charles Mesang memang patut untuk ditolak untuk mewakili NTT di senayan.
“ Solusinya adalah mengajak rakyat dan semua elemen pergerakan di NTT untuk jangan dimanfaatkan untuk memilih mereka,” paparnya.
Sementara itu, Egidius Atok selaku Tokoh Muda Timor meminta masyarakat NTT di Daerah pemilihan II untuk tidak memilih Setya Novanto. Atok beralasan, Novanto telah melakukan korupsi berdasarkan rilis ICW dan pemberitaan di media massa.
“ Cukup sudah kita dibodohi oleh mereka. Mereka membeli suara dari masyarakat senilai lima puluh ribu rupiah dan beras dan gula sekilio gram. harga suara masyarakat NTT ternyata lebih murah dari harga se ekor anjing,” kata Atok.(SP)